Dalam perjanjian host city contract Asian Games tertulis semua dana masuk ke rekening Olympic Council Asia (OCA). Tercantum pula, dana baru bisa dicairkan setelah pembukaan Asian games 2018 atau setelah 18 Agustus.

Padahal, INASGOC membutuhkan dana sponsor itu untuk membiayai kebutuhan persiapan. Saat ini, INASGOC kekurangan dana sebesar Rp 1,1 triliun.

"OCA yang akan dipimpin oleh Sheikh Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah akan datang pertengahan Oktober dalam rangka menetapkan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan host city contract," kata Eris di Kantor INASGOC, Wisma Serbaguna, Senayan, pada Rabu (27/9/2017).

"Jadi kami sangat mengharapkan kehadiran beliau sehingga kami bisa menjalankan tugas ini sesuai dengan keinginan Indonesia juga ke depan. Perubahan untuk penggunaan dana sponsor sebelum pembukaan salah satunya, dan marketing juga bagian dari negosiasi. Itu akan kami menjadi hasil keputusan negosiasi nanti," ujar dia kemudian.

Eris menambahkan selain melakukan perundingan terkait kontrak tuan rumah Asian Games, OCA juga akan melakukan audit ke Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, menyusul tempat itu akan dijadikan pembukaan serta penutupan Asian Games pada 18 Agustus dan 2 September mendatang. OCA ingin memastikan bahwa penyelenggaraan dan kesiapan venue yang dipersiapkan tuan rumah sesuai dengan standar mereka. (mcy/fem)