Pilihan: Cabor Protes Perubahan Nomor Asian Games 2018, Ini Respons INASGOC - Informasi Pilihan - Arenanews1
2 min read
Cabor Protes Perubahan Nomor Asian Games 2018, Ini Respons INASGOC
Jakarta - Beberapa cabang olahraga kecewa dengan perubahan nomor pertandingan di Asian Games 2018. Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) meresponsnya.
INASGOC telah secara resmi mengumumkan Asian games 2018 akan memperebutkan 462 emas dari 40 cabang olahraga. Ketetapan sidang OCA Executive Board ke-70 dan OCA General Assembly ke-36 di Ashgabat, Turkmenistan, 18-20 September lalu, yang mensahkan hal tersebut.
Namun, sejak INASGOC mengumumkan nomor pertandingan, pengurus cabang olahraga kecewa. Mereka menilai INASGOC tidak melibatkan PB/PP karena nomor-nomor yang dipertandingan, abhkan jumlahnya, di luar dari kesepakatan pada Rapat Koordinasi Komite ke-7 di Jakarta, 18 Agustus lalu. Tiga di antaranya panjat tebing, panahan, dan taekwondo.
Sekretaris Jenderal INASGOC, Eris Herryanto, mengatakan INASGOC sudah berupaya untuk memfasilitasi proses negosiasi. Tapi kaitannya dengan prestasi itu bukan ranah mereka melainkan Satlak Prima dan Kemenpora.
"INASGOC memfasilitasi tapi yang ikut negosiasi (tentu) yang tahu (paham). Jadi kami tidak dalam posisi mengatasnamakan cabor-cabor. Tidak. Kami ini penyelenggara," kata Eris kepada detikSport di Kantor INASGOC, Wisma Serbaguna, Senayan, Rabu (27/9/2017).
"Nah, kaitannya dengan prestasi. Pelaksananya dari Kemenpora, kami undang beliau-beliau untuk negosiasi. Jadi saya tidak setuju jika dibilang INASGOC lemah untuk negosiasi. Karena (itu) bukan (ranah) kami," ujar Eris kemudian.
"Yang mengerti adalah Satlak Prima. Mereka ikut negosiasi, Kemenpora, Sekrestaris Menpora (Gatot S. Dewa Broto) ikut, kami hanya memfasilitasi," dia menambahkan.
Eris mengatakan dalam rapat Koordinasi Komite ketujuh beberapa waktu lalu memang ada dua tim kecil. Tim pertama membahas pendanaan yang diisi oleh Eris dan tim lain, yang berfokus prestasi. Di dalamnya ada perwakilan Satlak Prima (Achmad Soetjipto) dan Sekretaris Menpora (Gatot S. Dewa Broto).
"Rapat itu berlangsung bersamaan. Yang satu dibidang pendanaan. Sementara yang ini (prestasi) bukan tugasnya INASGOC," tutur dia.
"Bukan. Kami concern terhadap prestasi tapi kami punya tanggung jawab masing-masing. Dan prestasi itu ada pihak yang bertanggung jawab. Jangan langsung bilang kami tidak peduli. Kami peduli juga tetapi bagaimana bentuk kepedulian kami adalah dengan memberikan kepada yang paling berwenang untuk bicara, yang lebih mengetahui dan paham," Eris menjelaskan. (mcy/fem)
INASGOC telah secara resmi mengumumkan Asian games 2018 akan memperebutkan 462 emas dari 40 cabang olahraga. Ketetapan sidang OCA Executive Board ke-70 dan OCA General Assembly ke-36 di Ashgabat, Turkmenistan, 18-20 September lalu, yang mensahkan hal tersebut.
Namun, sejak INASGOC mengumumkan nomor pertandingan, pengurus cabang olahraga kecewa. Mereka menilai INASGOC tidak melibatkan PB/PP karena nomor-nomor yang dipertandingan, abhkan jumlahnya, di luar dari kesepakatan pada Rapat Koordinasi Komite ke-7 di Jakarta, 18 Agustus lalu. Tiga di antaranya panjat tebing, panahan, dan taekwondo.
Sekretaris Jenderal INASGOC, Eris Herryanto, mengatakan INASGOC sudah berupaya untuk memfasilitasi proses negosiasi. Tapi kaitannya dengan prestasi itu bukan ranah mereka melainkan Satlak Prima dan Kemenpora.
"INASGOC memfasilitasi tapi yang ikut negosiasi (tentu) yang tahu (paham). Jadi kami tidak dalam posisi mengatasnamakan cabor-cabor. Tidak. Kami ini penyelenggara," kata Eris kepada detikSport di Kantor INASGOC, Wisma Serbaguna, Senayan, Rabu (27/9/2017).
"Nah, kaitannya dengan prestasi. Pelaksananya dari Kemenpora, kami undang beliau-beliau untuk negosiasi. Jadi saya tidak setuju jika dibilang INASGOC lemah untuk negosiasi. Karena (itu) bukan (ranah) kami," ujar Eris kemudian.
"Yang mengerti adalah Satlak Prima. Mereka ikut negosiasi, Kemenpora, Sekrestaris Menpora (Gatot S. Dewa Broto) ikut, kami hanya memfasilitasi," dia menambahkan.
Eris mengatakan dalam rapat Koordinasi Komite ketujuh beberapa waktu lalu memang ada dua tim kecil. Tim pertama membahas pendanaan yang diisi oleh Eris dan tim lain, yang berfokus prestasi. Di dalamnya ada perwakilan Satlak Prima (Achmad Soetjipto) dan Sekretaris Menpora (Gatot S. Dewa Broto).
"Rapat itu berlangsung bersamaan. Yang satu dibidang pendanaan. Sementara yang ini (prestasi) bukan tugasnya INASGOC," tutur dia.
"Bukan. Kami concern terhadap prestasi tapi kami punya tanggung jawab masing-masing. Dan prestasi itu ada pihak yang bertanggung jawab. Jangan langsung bilang kami tidak peduli. Kami peduli juga tetapi bagaimana bentuk kepedulian kami adalah dengan memberikan kepada yang paling berwenang untuk bicara, yang lebih mengetahui dan paham," Eris menjelaskan. (mcy/fem)
by laskar sang pemimpi via Sumber Pos http://bit.ly/2xGdJCI
by Arena Blog via Arenanews http://ift.tt/2fT0EOJ