Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Vaksin Covid-19

    Bupati Berharap 4 Ribu Vaksin Kedaluwarsa di Kudus Masih Bisa Dipakai - detik

    3 min read

     

    Bupati Berharap 4 Ribu Vaksin Kedaluwarsa di Kudus Masih Bisa Dipakai

    Dian Utoro Aji - detikHealth
    Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo meninjau pemberian vaksinasi COVID 19 di RPTRA Amir Hamzah, Jakarta, Rabu(29/9/21). Kegiatan bakti sosial dan mobil vaksin door to door untuk masyarakat umum dengan jenis vaksin sinovac, astrazeneca dan modena dengan penerapan protokol kesehatan untuk mempercepat target vaksinasi pemerintah guna menciptakan kekebalan kelompok.
    Ilustrasi vaksin AstraZeneca (Foto: Agung Pambudhy)
    Kudus -

    Sebanyak 4 ribu vaksin Corona jenis Astrazeneca di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah kedaluwarsa per 29 Oktober 2021. Bupati Kudus HM Hartopo masih menunggu petunjuk dari Kemenkes dan berharap vaksin tersebut masih bisa digunakan.

    "Sampai sekarang belum ada laporan dari DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus), mudah-mudahan secepatnya (petunjuk dari Kemenkes)," kata Bupati Kudus HM Hartopo kepada wartawan ditemui selepas menghadiri sosialisasi museum di salah hotel Kudus, Senin (8/11/2021).

    Hartopo mengatakan bahwa temuan vaksin Corona kedaluwarsa bukan pertama kali. Jauh kejadian ini, pemkab sempat menerima vaksin Corona jenis Sinovac yang kedaluwarsa. Meski begitu, kata dia vaksin tersebut akhirnya bisa digunakan kembali.

    "Karena dengan adanya Expired Date itu dulu pernah sih, untuk Sinovac Expired setelah kita laporan koordinasi dengan pusat ternyata masih bisa untuk dilakukan disuntikkan lagi," ungkap Hartopo.

    Hartopo pun berharap ribuan vaksin yang kedaluwarsa tersebut bisa digunakan kembali. Menurutnya vaksin tersebut disimpan di tempat yang aman hingga sekarang.

    "Harapan dari Astrazeneca juga seperti itu ketika nanti koordinasi dengan Kementerian, saya yakin karena ED dari produsen dengan versi BPOM itu beda. Karena BPOM lebih cepat, maka masih ada toleransi lah. Harapan kita ada toleransi segera turun," kata Hartopo.

    "Kita disimpan di tempat yang aman, minus 20 derajat celcius. Mudah-mudahan secepatnya turun 2-3 hari kita akan suntikan akan selesai. Sementara disimpan di DKK," sambung dia.



    Simak Video "Tantangan Peneliti Unair dalam Kembangkan Vaksin Merah Putih"

    Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo meninjau pemberian vaksinasi COVID 19 di RPTRA Amir Hamzah, Jakarta, Rabu(29/9/21). Kegiatan bakti sosial dan mobil vaksin door to door untuk masyarakat umum dengan jenis vaksin sinovac, astrazeneca dan modena dengan penerapan protokol kesehatan untuk mempercepat target vaksinasi pemerintah guna menciptakan kekebalan kelompok.
    Ilustrasi vaksin AstraZeneca (Foto: Agung Pambudhy)

    Hartopo mengatakan capaian vaksin untuk lansia terus digenjot. Per hari ini capaian vaksin untuk lansia di angka 40 persen dari target 71.098 orang. Dia pun menargetkan vaksin lansia bisa di atas 60 persen.

    "Capaian lansia sekarang kemarin pfizer kan, ini sekitar 40 persen. Ini harapan kami nanti tahun ini sebelum ganti tahun di atas 50 persen. Dan target kita 60 persen lansia sudah tervaksin Corona," jelasnya.

    Dengan demikian, tambah Hartopo Kabupaten Kudus bisa turun dari PPKM Level 3 menjadi PPKM level 2. "Kita targetkan dulu nanti baru kita laporkan, karena PPKM Level 3 ini tergantung vaksin lansia," pungkas Hartopo.

    Diberitakan sebelumnya, empat ribuan dosis vaksin Astrazeneca di Kudus sudah kedaluwarsa per 29 Oktober 2021.

    "Jumlah diperkirakan 4.000 an sampai ED. Itu dosis masih disimpan di rumah sakit, yang saya laporkan ke Kemenkes ada 400 vial," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi pada Dinkes Kudus, Anik Fuad pada wartawan ditemui di kantornya, Selasa (2/11/2021).



    Simak Video "Tantangan Peneliti Unair dalam Kembangkan Vaksin Merah Putih"

    (up/up)
    Komentar
    Additional JS