Iran Tembakkan Rudal untuk Peringatkan Israel: Buat Kesalahan Kecil, Kami akan Potong Tangan Mereka By msn

Mediaaipos
By -
0

 

Iran Tembakkan Rudal untuk Peringatkan Israel: Buat Kesalahan Kecil, Kami akan Potong Tangan Mereka

By
Wahyu Gilang Putranto
msn.com
3 min

TRIBUNNEWS.COM - Paramiliter Iran, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) telah menembakkan 16 rudal balistik surface-to-surface pada penutupan latihan militer mereka.

Penembakkan rudal itu disebut sebagai peringatan bagi musuh bebuyutan Iran, yaitu Israel.

TV pemerintah menunjukkan penembakkan rudal di padang pasir, di bagian selatan negara itu.

"Latihan ini dirancang untuk menanggapi ancaman yang dibuat dalam beberapa hari terakhir oleh rezim Zionis," kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri seperti dikutip Aljazeera.

"Enam belas rudal membidik dan memusnahkan target yang dipilih. Dalam latihan ini, sebagian dari ratusan rudal Iran yang mampu menghancurkan negara yang berani menyerang Iran dikerahkan," tambahnya.

Kantor berita resmi IRNA pada hari Jumat melaporkan nama-nama rudal yang ditembakkan pada lima hari latihan militer Iran itu.

Di antaranya Emad, Ghadr, Sejjil, Zalzal, Dezful, dan Zolfaghar dengan jangkauannya yang bervariasi antara 350 kilometer dan 2.000 kilometer.

Dikatakan rudal berhasil mencapai satu target pada saat yang sama dengan drone.

Kepala IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan latihan militer itu adalah peringatan serius bagi Israel.

Salami menambahkan, jika Israel membuat kesalahan sekecil apa pun, Iran akan segera menyerang Israel.

"Latihan militer adalah peringatan serius bagi pejabat rezim Zionis. Buat kesalahan sekecil apa pun, kami akan memotong tangan mereka," kata Salami.

Adapun latihan militer yang dijuluki Payambar-e-Azam atau 'Nabi Besar' itu dimulai pada hari Senin di Provinsi Bushehr, Hormozgan dan Khuzestan, yang masing-masing menyentuh Teluk.

Latihan itu dilakukan setelah penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada hari Rabu.

Di mana pertemuan tersebut dilakukan di tengah penentangan Israel terhadap upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran pada 2015.

Bennett menuduh Iran melakukan 'pemerasan nuklir' dan menuduh pendapatan yang diperolehnya dari keringanan sanksi akan digunakan untuk menciptakan senjata yang menyakiti orang Israel.

Naftali Bennett (the straits times)

Para pemimpin Israel juga telah mengisyaratkan untuk menyerang Iran.

Sementara itu, Iran mengatakan hanya ingin mengembangkan program nuklir sipil, tetapi kekuatan Barat mengatakan stok uranium yang diperkaya dapat digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Mantan Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir dan menerapkan kembali sanksi berat terhadap Iran pada 2018.

Teheran sejak itu mulai memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen, langkah teknis singkat dari 90 persen yang dibutuhkan untuk membuat bom atom.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Tags:

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default