SKK Migas dorong efek berganda industri penunjang By ANTARA News
2 min read
SKK Migas dorong efek berganda industri penunjang
By
ANTARA News
ANTARANEWS.com
2 min
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdn.antaranews.com%2Fcache%2F800x533%2F2021%2F02%2F04%2FIMG-20200909-WA0001.jpg)
Jakarta (ANTARA) - SKK Migas terus mendorong keterlibatan aktif dari industri penunjang dalam negeri serta memberikan efek berganda dari kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi melalui tiga program kerja utama.
Ketiga program kerja utama tersebut adalah penilaian dan pembinaan bersama penyedia barang/jasa dalam negeri, pengelolaan sistem Centralized Integrated Vendor Database (CIVD), serta program pemeriksaan kepatuhan pengelolaan rantai suplai kontraktor migas.
Hasil dari pelaksanaan program kerja tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri penunjang ddalam memenuhi barang dan jasa kebutuhan proyek serta operasi usaha hulu migas.
Rudi optimistis melalui program itu target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas bisa tercapai pada 2030.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa dukungan tersebut akan menciptakan industri penunjang hulu migas yang andal, bahkan dapat bersaing di pasar internasional.
Kontraktor migas dapat menggunakan produk pabrikan yang sudah terkualifikasi dalam program business match making untuk memenuhi kebutuhan proyek hulu migas.
Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Kementerian ESDM Dwi Ismukurnianto Anggoro mengatakan sektor hulu migas masih memiliki fungsi dan pengaruh besar terhadap negara, sekaligus berkontribusi sebagai pondasi ketahanan energi nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baik secara nasional maupun daerah.
Berdasarkan data pengadaan tahun 2020 hingga kuartal III 2021 dari Kementerian ESDM, kegiatan hulu migas telah memberikan sumbangsih investasi sebesar Rp103,3 triliun. Kontribusi terbesar diberikan pada komoditas utama dan penunjang migas sebesar Rp87,8 triliun.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021