Survei: 53 % Rakyat Jerman Ingin Karantina Nasional By BeritaSatu
Survei: 53 % Rakyat Jerman Ingin Karantina Nasional
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F1638681716.jpg)
Berlin, Beritasatu.com- Sekitar 53% orang Jerman mendukung gagasan karantina besar-besaran di seluruh negeri, di tengah lonjakan kasus Covid-19. Seperti dilaporkan RT, Sabtu (4/12/2021), temuan itu terungkap lewat survei baru-baru ini oleh YouGov.
Survei YouGov juga menunjukkan bahwa 38%, di sisi lain, tidak ingin melihat aturan Covid ketat lebih jauh, sementara 8% lainnya ragu-ragu. Lembaga survei mensurvei 2.049 orang Jerman secara daring antara 30 November dan 2 Desember. Survei ini menanyakan apakah responden akan mendukung karantina nasional pada bulan Desember.
Studi ini mengungkapkan perbedaan pendapat yang cukup besar, tergantung pada usia dan wilayah. Misalnya, di antara responden berusia di atas 55 tahun, jumlah yang mendukung pembatasan yang lebih ketat adalah yang tertinggi dari semua kelompok umur, mencapai 63%. Sementara hanya 40% dari responden yang berusia 25 hingga 34 yang berpandangan sama.
Adapun perbedaan regional, dua negara bagian Jerman dengan dukungan terendah untuk karantina baru adalah Thuringia dan Saxony, yang juga menempati peringkat di antara hotspot Covid di negara itu, dengan proporsi warga yang divaksinasi yang relatif rendah. Di ujung spektrum yang berlawanan adalah Bremen dan Lower Saxony.
Hasil jajak pendapat juga menunjukkan bahwa mayoritas orang Jerman melihat masa depan yang suram, dengan 58% skeptis tentang peluang negara itu untuk mengatasi pandemi Covid di tahun mendatang. Namun, 28% responden lebih optimis, sementara 13% lainnya merasa sulit untuk menawarkan prognosis apa pun.
Para peneliti mengatakan orang Jerman di bagian barat negara itu cenderung melihat hal-hal dengan cara yang lebih positif dibandingkan dengan orang-orang di timur.
Hasil jajak pendapat datang ketika otoritas federal dan regional Jerman sepakat pada hari Kamis untuk memperkenalkan pembatasan besar-besaran bagi mereka yang tidak divaksinasi, melarang mereka dari semua tempat budaya dan hiburan.
Akses ke toko-toko di daerah yang terkena dampak parah sekarang juga bergantung pada seseorang yang memiliki bukti vaksinasi atau pemulihan dari Covid. Namun, toko yang menjual barang-barang penting dan bahan makanan merupakan pengecualian dari aturan tersebut.
Pada Kamis, Kanselir Angela Merkel mengumumkan bahwa mandat vaksinasi Covid nasional dapat berlaku mulai Februari tahun 2022. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa, pada akhir tahun 2021, parlemen negara itu akan memilih undang-undang yang mengizinkan tindakan tersebut.
Pengganti Merkel di pucuk pimpinan, Olaf Scholz, dilaporkan juga mendukung membuat vaksinasi wajib untuk semua. Jerman memiliki jumlah infeksi Covid baru yang memecahkan rekor dalam beberapa pekan terakhir. Otoritas kesehatan memperingatkan bahwa rumah sakit di beberapa daerah saat ini telah bekerja sesuai kapasitas.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com