Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Anies Baswedan Featured

    Anies Ubah Konsep Taman Kota Jadi Park : Tujuannya Terjadi Interaksi Warga - inews

    2 min read

     

    Anies Ubah Konsep Taman Kota Jadi Park : Tujuannya Terjadi Interaksi Warga

    Faieq Hidayat
    Anies Ubah Konsep Taman Kota Jadi Park : Tujuannya Terjadi Interaksi Warga
    Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan konsep taman kota yang dibangun di Jakarta. (Foto akun Youtube Anies Baswedan).

    JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah membangun dan merevitalisasi 296 Taman Kota, 29 Hutan Kota, dan 154 Jalur Hijau sejak 2018 sampai 2021. Tempat tersebut merupakan ruang ketiga untuk interaksi warga. 

    "Ini adalah ruang ketiga yang memang dibangun untuk berinteraksi misal Taman Kota kita bangun sebagai ruang interaksi," kata Anies dalam akun Youtube pribadinya, Sabtu (15/1/2022).

    Taman Kota, menurut dia dia dalam bahasa Indonesia satu kata. Sedangkan bahasa Inggris ada dua yaitu Garden dan Park. 

    Arti Garden, orang datang untuk menikmati taman. Lalu Park artinya untuk bermain dan berinteraksi. 

    "Hampir semua taman kita dibangun konsep Garden konsekuensinya apa? Tertulis dilarang menginjak rumput karena rumput dipandang sebagai pemandangan tidak boleh diinjak. Bagaimana anak mau bermain kalau tidak boleh diinjak takut rusak, ya ditanam lagi. Dimana Park tempat bermain," ucap dia. 

    Kini konsep taman, kata dia ubah menjadi tempat bermain untuk interaksi warga. Taman yang dibangun bukan konsep Garden tapi Park. 

    "Kita ubah tidak untuk ditonton tapi sebagai tempat bermain, tujuannya terjadi interaksi warga. Ini kita dorong bersama, kita bangun bukan Garden tapi Park," ujar dia.

    Selain taman, kata dia membangun trotoar sepanjang 241 kilometer. Sebab trotoar juga merupakan tempat interaksi warga. 

    "Warga juga ada yang berjalan kaki dari tempat kerja ke rumah. Ketika ada festival hari besar keagamaan ruang ketiga seperti trotoar dipakai untuk itu, bicara trotoar dibayangkan bukan menjalani dari satu titik ke titik lain membuat perjalanan sebagai pengalaman," jelas dia.

    Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga menata delapan stasiun mulai Tanah Abang, Senen hingga Manggarai. Tujuannya agar orang turun dari KRL bisa berinteraksi. 

    "Mengkonversi semula untuk kendaraan roda empat dan motor menjadi untuk penjalan kaki, itu dilakukan di Dukuh Atas. Ini contoh membangun ruang ketiga," katanya.

    Editor : Faieq Hidayat

    Bagikan Artikel:
    line sharing button
    Komentar
    Additional JS