Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured NATO Rusia

    NATO Sebut Ketegangan di Perbatasan Ukraina Belum Menurun - medcom

    2 min read

     

    NATO Sebut Ketegangan di Perbatasan Ukraina Belum Menurun

    Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat berada di Brest, Prancis, 12 Januari 2022. (Fred TANNEAU / POOL / AFP)
    Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat berada di Brest, Prancis, 12 Januari 2022. (Fred TANNEAU / POOL / AFP)

    Brussels: Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan bahwa pihaknya dan Rusia harus menggelar serangkaian pertemuan lagi untuk menurunkan ketegangan seputar isu Ukraina. Keduanya sudah pernah mendiskusikan isu itu pekan kemarin, namun belum mencapai titik temu.

    Saat ditanya apakah ketegangan seputar isu Ukraina sudah mulai menurun, Stoltenberg menjawab: "masih terlalu dini untuk menentukan hal itu."

    "Kami telah mengajukan sejumlah proposal kepada Rusia untuk mengikuti serangkaian pertemuan dalam membahas topik-topik penting seputar keamanan Eropa dan situasi Ukraina," lanjutnya, dikutip dari Tass, Senin, 17 Januari 2022.

    Stoltenberg mengatakan, Rusia belum merespons proposal NATO tersebut.



    "Kami meyakini bahwa duduk bersama dan berdiskusi merupakan hal penting, terutama di saat ketegangan masih relatif tinggi seperti saat ini. Dialog merupakan hal penting untuk sekali lagi mencegah Rusia menggunakan kekuatan militer terhadap Ukraina," ungkapnya.

    Ketegangan ini dipicu langkah penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina. Amerika Serikat dan NATO menuduh Rusia hendak menginvasi negara tetangganya, namun Moskow berulang kali melontarkan bantahan.

    Baca:  Cegah Invasi Rusia, NATO Didesak Tambah Pasukan di Baltik

    Rusia mengaku hanya ingin meminta jaminan keamanan dari Barat, bahwa NATO tidak akan memperluas pengaruh militernya ke wilayah tengah dan timur Eropa. NATO juga diminta tidak menerima Ukraina sebagai anggota baru aliansi.

    Sebelumnya pada awal Januari lalu, AS menjanjikan Ukraina bahwa Washington dan para sekutu akan 'merespons cepat' jika Rusia melancarkan invasi suatu saat nanti. Janji disampaikan Presiden AS Joe Biden kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky via sambungan telepon.

    "Presiden Biden sudah menyampaikan dengan jelas bahwa Amerika Serikat dan para sekutu serta mitra kami akan merespons cepat jika Rusia menginvasi Ukraina," kata juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki.

    Psaki menambahkan, Biden menggarisbawahi komitmennya terhadap prinsip kolaborasi, bahwa AS tidak akan menegosiasikan kebijakan Eropa tanpa adanya input dari para sekutu dan mitra.

    Editor : Willy Haryono

    Komentar
    Additional JS