Rusia Tuduh NATO Berusaha Seret Ukraina ke Dalam Aliansi - medcom
Rusia Tuduh NATO Berusaha Seret Ukraina ke Dalam Aliansi
Willy Haryono,

Moskow: Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berusaha "menyeret" Ukraina ke dalam aliansi tersebut. Pernyataan disampaikan di tengah kekhawatiran akan terjadinya invasi Rusia ke Ukraina.
Berbicara di saluran televisi nasional Rusia pada Minggu, 30 Januari 2022, Lavrov juga menantang klaim NATO yang mengaku hanya berperan sebagai aliansi defensif.
Saat ini Rusia menyiagakan sekitar 100 ribu personel militer di dekat perbatasan Ukraina. Rusia membantah akan menginvasi Ukraina, dan mengaku hanya meminta jaminan keamanan dari Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Salah satu yang diminta Rusia adalah jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah menjadi anggota NATO.
"NATO sudah berada di dekat Ukraina. Mereka juga ingin menyeret negara itu ke sana," kata Lavrov, dilansir dari India Today.
"Sebenarnya semua orang juga memahami bahwa Ukraina belum siap, dan tidak akan bisa membuat kontribusi untuk memperkuat pertahanan NATO," sambungnya.
Ukraina berusaha menjadi anggota NATO dalam beberapa athun terakhir. Namun peluang bergabungnya Ukraina relatif minim karena Ukraina masih berjuang dalam memberantas korupsi dan mencapai stabilitas politik.
Mengenai klaim NATO sebagai organisasi defensif, Lavrov menganggapnya sebagai ancaman karena aliansi tersebut terus memperluas ekspansi di Eropa.
"Sulit untuk menyebutnya sebagai defensif. Jangan lupa, mereka pernah mengebom Yugoslavia selama hampir tiga bulan, menginvasi Libya, melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, dan lihat saja tindakan mereka di Afghanistan," sebut Larvov.
AS dan NATO secara resmi telah menolak permintaan Rusia mengenai ekspansi aliansi di Eropa. Namun Washington telah memaparkan area-area mana saja yang bisa didiskusikan, dengan harapan agar Rusia tidak jadi menginvasi Ukraina.
Seputar kekhawatiran Barat akan terjadinya invasi, Kepala Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev menyebutnya sebagai sesuatu yang konyol.
"Mereka bilang Rusia mengancam Ukraina. Benar-benar konyol. Kami tidak menginginkan peran, dan kami sama sekali tidak membutuhkannya," ungkap dia.
Baca: Kepada Macron, Putin Tegaskan Rusia Tidak Ingin Menginvasi Ukraina
Editor : Willy Haryono