Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Khofifah Indar Parawansa Sesajen

    Soal Perusakan Sesajen di Lokasi Erupsi Semeru, Khofifah: Jangan Mencederai Adat Istiadat Lokal Halaman all - Kompas

    3 min read

     

    Soal Perusakan Sesajen di Lokasi Erupsi Semeru, Khofifah: Jangan Mencederai Adat Istiadat Lokal Halaman all - Kompas.com

    Soal Perusakan Sesajen di Lokasi Erupsi Semeru, Khofifah: Jangan Mencederai Adat Istiadat Lokal

    Kompas.com, 11 Januari 2022, 08:43 WIB
    Tangkapan layar warga yang membuang makanan yang ditempatkan di daerah Gunung Semeru   Lumajang
    Lihat Foto
    Editor: Pythag Kurniati

    SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyayangkan tindakan perusakan sesajen di sekitar lokasi erupsi Gunung Semeru.

    Dia meminta semua pihak menghormati dan tidak mencederai adat istiadat lokal.

    "Jangan mencederai adat istiadat lokal. Jika tidak tahu lebih baik bertanya dengan cara yang baik," kata Khofifah usai pelantikan kepala BKKBN Perwakilan Jawa Timur di gedung negara Grahadi Surabaya Senin (10/1/2022) malam.

    4+

    Dapatkan Aplikasi

    Indonesia, kata dia, terdiri dari beragam suku, adat, dan budaya.

    15
    15

    "Ayolah kita saling menghormati," ucapnya.

    Masyarakat diminta untuk mengedepankan proses tabayun atau konfirmasi dengan cara yang baik jika tidak mengetahui maksud tata cara adat istiadat lokal.

    "Mari mengedepankan proses tabayun agar kita semua tidak melalukan hal yang mungkin menyinggung adat tertentu dan suku tertentu," terangnya.

    Video viral

    Sebelumnya sebuah video pria menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru viral di media sosial.

    Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @setiawan3833 pada Sabtu (8/1/2022).

    Dalam video itu, tampak laki-laki membuang dan menendang makanan yang merupakan sesajen ruwatan.

    Tradisi ruwatan biasanya dilakukan warga untuk memohon keselamatan dari bencana usai erupsi Gunung Semeru.

    “Ini yang membuat murka Allah, jarang sekali disadari bahwa inilah yang mengundang murka Allah hingga menurunkan azabnya,” kata lelaki dalam video tersebut.

    Polda Jatim bekerja sama dengan Polres Lumajang saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk memburu pria tersebut.

    Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
    Komentar
    Additional JS