Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Joe Biden Vladimir Putin

    Tegas, Joe Biden Pertimbangkan Beri Sanksi Langsung ke Vladimir Putin jika Rusia Serang Ukraina - inews

    2 min read

     

    Tegas, Joe Biden Pertimbangkan Beri Sanksi Langsung ke Vladimir Putin jika Rusia Serang Ukraina

    Tegas, Joe Biden Pertimbangkan Beri Sanksi Langsung ke Vladimir Putin jika Rusia Serang Ukraina
    Joe Biden pertimbangkan beri sanksi langsung ke Vladimir Putin jika Rusia menyerang Ukraina (Foto: Reuters)

    WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Selasa (25/1/2022), mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi langsung kepada mitranya Vladimir Putin jika Rusia menyerang Ukraina.

    Biden juga menegaskan tak bermaksud mengirim pasukan AS secara sepihak ke Ukraina. Negeri Paman Sam memang menempatkan sekitar 8.500 pasukan untuk bersiaga. Pasukan itu dikerahkan ke Eropa guna meyakinkan pada sekutunya di NATO bahwa AS siap merespons jika kemungkinan buruk terjadi.

    "Untuk diperjelas, tidak ada niat, minat, atau keinginan Presiden untuk mengirim pasukan ke Ukraina. NATO merupakan forum untuk mendukung mitra dan negara sayap timur kami, dan itulah yang menjadi fokus," Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki, dikutip dari Reuters, Rabu (26/1/2022).

    Juru Bicara Departemen Pertahanan John Kirby sebelumnya mengatakan, sebagian besar dari 8.500 pasukan itu sudah diperintahkan untuk siap bergabung dengan barisan pasukan reaksi cepat NATO jika suatu saat aliansi menugaskan mereka.

    Ini merupakan ancaman terbaru Biden setelah pada Desember lalu dia memperingatkan Putin bahwa Rusia akan membayar mahal jika menyerang Ukraina. Saat itu Biden menegaskan Rusia akan menghadapi konsekuensi ekonomi yang menghancurkan dari perbuatannya itu. Pernyataan itu disampaikan Biden saat menggelar pertemuan virtual dengan Putin.

    "Saya menyampaikan dengan sangat jelas kepada Presiden Putin, jika dia menyerang Ukraina, konsekuensi bagi perekonomiannya akan menghancurkan, hancur," kata Biden, beberapa hari setelah pertemuan itu. 

    Komentar
    Additional JS