Akibat Konsumsi Makanan Tiongkok, Mahasiswa Ini Harus Amputasi Jari dan Kakinya By Zona Banten
Akibat Konsumsi Makanan Tiongkok, Mahasiswa Ini Harus Amputasi Jari dan Kakinya
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fassets.pikiran-rakyat.com%2Fcrop%2F0x0%3A0x0%2Fx%2Fphoto%2F2022%2F02%2F16%2F3868883514.jpg)
ZONABANTEN.com – Setelah memakan sisa hidangan Tiongkok, seorang mahasiswa berusia 19 tahun mengidap sepsis sehingga harus kehilangan jari serta kakinya.
Dilansir dari New York Post, kasus yang terjadi setelah memakan masakan Tiongkok tersebut pertama dilaporkan pada tahun 2021 dalam New England Journal of Medicine, yang menjelaskan apa yang terjadi sehingga ia perlu dirawat di Rumah Sakit Umum Massachusetts akibat syok, gagal organ ganda, bercak di kulit, dan ruam retikuler.
Kejadian yang melibatkan makanan Tiongkok tersebut semakin menarik perhatian setelah ahli toksikologi Dokter Bernard Hsu membahasnya dalam kanal Youtubenya, “Chubbyemu”. Hingga kini, video tersebut telah diputar sebanyak 1 juta kali.
Kondisi pasien diketahui baik-baik saja, hingga ia tiba-tiba merasakan nyeri di bagian perut dan mulai mual setelah menyantap sisa masakan Tiongkok berupa nasi, ayam, serta lo mein.
Selain itu, ia diketahui muntah beberapa kali, dengan hasil yang berwarna merah kecoklatan atau seperti empedu.
Gejala kemudian diikuti dengan menggigil, sakit di bagian otot yang semakin memburuk, nyeri dada, napas pendek, sakit kepala, leher kaku, dan penglihatan yang kabur.
Sementara temperature siswa yang berprofesi sebagai pekerja paruh waktu tersebut mencapai 105 derajat Farenheit, dengan detak jantung 166 per menit dan laju pernapasan 28 per menit, menurut jurnal yang merekap kondisinya.
“Ruam difus retikuler keunguan muncul di wajah, dada, perut, punggung, lengan, dan kaki, menyisakan telapak tangan dan kaki," tambahnya.
Setelah melalui tes darah serta urin, diketahui bahwa ia mengidap infeksi bakteri yang bernama Neisseria Meningditis, sehingga darahnya menggumpal dan jantungnya mengalami kegagalan.
Sedangkan bercak di kulitnya disebabkan oleh purpura fulminans, sebuah komplikasi parah dari septikemia meningokokus, yaitu infeksi darah yang disebabkan neisseria meningditis.
Dokter menemukan bahwa ia hanya menerima satu dari tiga dosis vaksin konjugat meningokokus tanpa booster, dan satu dosis vaksin meningokokus serogrup B meskipun yang direkomendasikan adalah dua atau tiga.
Akibat kejadian tersebut, jari dan lengannya harus diamputasi. Setelah melewati proses tersebut, kini ia mengalami proses penyembuhan yang lebih baik.
Menurut WebMD, makanan sisa sebaiknya dimasukkan ke kulkas tidak lebih lama dari dua jam setelah dipindahkan dari sumber panas untuk mengurangi potensi terinfeksi bakteri.***