Buka Suara, Putin: AS Tak Peduli Keamanan Ukraina, Tugas Utamanya Menahan Perkembangan Rusia Halaman all - Kompas
Buka Suara, Putin: AS Tak Peduli Keamanan Ukraina, Tugas Utamanya Menahan Perkembangan Rusia Halaman all - Kompas.com
MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya buka suara mengenai ketegangan yang terjadi di perbatasan Ukraina atau konflik Ukraina.
Pada Selasa (1/2/2022), Putin menuduh Barat, termasuk Amerika Serikat (AS) sejauh ini mengabaikan masalah keamanan Rusia.
KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan
Dia menuding Barat hanya menggunakan Ukraina sebagai alat untuk menahan Rusia.
Baca juga: Minim Dukungan, Rusia Terpojok di PBB soal Konflik Ukraina
Video Rekomendasi
Presiden Rusia Buka Suara Terkait Konflik dengan Ukraina
Di sisi lain, Putin berharap solusi dapat ditemukan untuk mengakhiri ketegangan yang meningkat.
Putin mengatakan Kremlin sedang mempelajari tanggapan dari Amerika Serikat (AS) dan NATO terhadap tuntutan keamanan Moskwa, tetapi itu jauh dari memadai.
Pernyataan Putin itu diketahui adalah pernyataan publik pertamanya selama berminggu-minggu tentang krisis yang dipicu oleh kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina.
"Sudah jelas bahwa kekhawatiran mendasar Rusia akhirnya diabaikan," kata Putin kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di Mokswa, Rusia.
Putin saat itu mengulangi tuntutan Rusia untuk jaminan keamanan yang mengikat secara hukum terhadap ekspansi NATO lebih lanjut dan penyebaran fasilitas serangan di dekat perbatasan Rusia, serta untuk kembalinya NATO ke posisi militer sebelum 1997.
Baca juga: AS dan Rusia Berselisih di Dewan Keamanan PBB Saat Bahas Ukraina
"Tampaknya bagi saya, Amerika Serikat tidak begitu peduli dengan keamanan Ukraina," kata Putin, sebagaimana diberitakan Kantor Berita AFP, Rabu (2/2/2022).
"Tugas utamanya (AS) adalah menahan perkembangan Rusia. Ukraina sendiri hanyalah alat untuk mencapai tujuan ini," tambah Putin.
"Ini dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Menarik kami ke dalam semacam konflik bersenjata. Dan untuk memaksa, antara lain, sekutu mereka di Eropa untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap kami seperti yang dibicarakan Amerika Serikat," kata Putin.
Tetapi, pemimpin Rusia itu mengindikasikan bahwa dirinya siap untuk melakukan lebih banyak pembicaraan dengan Barat.
"Saya berharap pada akhirnya kami akan menemukan solusi, meskipun tidak sederhana," kata Putin.
Tuduhan invasi
Ketegangan antara Rusia dan Barat telah mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak berakhirnya Perang Dingin setelah Moskwa mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina.
Para pemimpin Barat telah menuduh Rusia mempersiapkan invasi terhadap tetangganya yang pro-Barat dan memperingatkan konsekuensi berat jika menyerang.
Sementara, Rusia sudah menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang dan malah mengajukan proposal sendiri yang dikatakan akan meredakan ketegangan.
Baca juga: Inggris Segera Jatuhkan Sanksi Lebih Luas untuk Rusia atas Konflik Ukraina
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Selasa mendesak Rusia untuk "segera" mengurangi ketegangan dan menarik pasukannya dalam panggilan dengan koleganya dari Rusia Sergei Lavrov.
Lavrov mengatakan AS telah menyetujui panggilan untuk diskusi lebih lanjut tentang tuntutan Moskow.
"Mari kita lihat bagaimana keadaannya," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.