Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Rusia Ukraina

    Di Tengah Ancaman Perang dengan Rusia, Ukraina Minta Rakyatnya Tetap Tenang - Kompas

    3 min read

     

    Di Tengah Ancaman Perang dengan Rusia, Ukraina Minta Rakyatnya Tetap Tenang

    Kompas.com, 12 Februari 2022, 17:32 WIB





    AP PHOTO/EVHENIY MALOLETKA
    Demonstran dengan bendera dan poster nasional Ukraina berbaris di pusat Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, Sabtu, 5 Februari 2022, hanya 40 kilometer (25 mil) dari beberapa dari puluhan ribu tentara Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina.
    Demonstran dengan bendera dan poster nasional Ukraina berbaris di pusat Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, Sabtu, 5 Februari 2022, hanya 40 kilometer (25 mil) dari beberapa dari puluhan ribu tentara Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina.

    KIEV, KOMPAS.com - Pemerintah Ukraina meminta rakyatnya untuk tetap tenang dan bersatu di tengah kekhawatiran invasi Rusia.

    Ukraina mengatakan, angkatan bersenjata siap untuk mengusir setiap invasi atau serangan yang masuk.

    4+

    Dapatkan Aplikasi

    Seruan tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (12/2/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

    15
    15
    Hadapi Ancaman Invasi Rusia, Tentara Ukraina Minta Bantuan “Signifikan”

    "Sekarang penting untuk tetap tenang dan bersatu di dalam negeri, dan menghindari tindakan yang merusak stabilitas dan menabur kepanikan," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina.

    Kementerian tersebut menambahkan, angkatan bersenjata Ukraina masih terus memantau perkambangan dan selalu siap siaga.

    "Angkatan Bersenjata Ukraina terus memantau perkembangan dan siap mengusir setiap pelanggaran terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina," tambah Kementerian Luar Negeri Ukraina.

    Reuters melaporkan, Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentaranya di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

    Pada Jumat (11/2/2022), Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa invasi bisa terjadi kapan saja.

    Washington juga mendesak warga AS di Ukraina untuk pergi sesegera mungkin. Seruan itu juga digaungkan oleh sejumlah negara termasuk Inggris, Jepang, dan Australia.

    Di sisi lain, Moskwa membantah tuduhan bahwa pihaknya berencana menyerang Ukraina.

    Rusia mengatakan, kehadiran pasukannya di perbatasan justru untuk mempertahankan diri dari agresi para sekutu NATO.

    Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan berdialog soal ketegangan tersebut pada Sabtu.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengatakan bahwa dia akan berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

    Komentar
    Additional JS