JAKARTA, celebrities.id – Sebagai sebuah kompetisi, tentunya MasterChef Indonesia tak pernah pandang bulu dalam mengeliminasi peserta. Di episode kali ini, meski sudah berjuang mati-matian, Dea asal Malang terpaksa harus menghentikan perjalanannya.

Setelah dua tantangan sebelumnya yang berkutat dengan buah-buahan, pressure test di episode kali ini pun memuat elemen yang tak jauh beda yakni durian. Dengan waktu memasak 45 menit, kedua belas peserta yang kini mengenakan celemek hitam harus berjuang mencegah eliminasi dini.

Sayangnya, tak semua peserta berhasil mempertahankan mimpinya. Sebagai kompetisi, tentu harus ada peserta yang gagal dan pulang untuk membuka jalan bagi sang pemenang nanti.

Di episode kali ini, yang harus dipulangkan oleh juri adalah Dea. Mengolah durian menjadi hidangan ikan bakar, para juri tampak tak terkesan dengan masakan Dea. Bahkan, ketika pertama kali dicicipi, hidangan Dea dilepeh oleh Chef Arnold dan Chef Juna, dua red flag pertama.

Dengan rasa yang kurang seimbang dan cenderung terlalu manis, aroma yang tak menggugah selera, dan penampilan yang pucat, Dea harus menjadi satu dari dua peserta terbawah di pressure test kali ini; bersanding dengan Alden yang gagal memasak waffle.

“Alden masih aman karena hidangan Dea masih jauh lebih buruk,” ucap Chef Renatta memecah keheningan penuh harap.

Harus pulang di posisi ke-21, Dea sendiri mengaku tak ambil pusing dengan keputusan juri. Menurutnya, bisa berada di galeri MasterChef Indonesia sudah menjadi sebuah pencapaian besar. 

Harus kembali ke kehidupannya sebagai dekan di kota Malang, perempuan berusia 40 tahun ini juga memberikan pesan terakhir kepada para mahasiswa yang Ia bimbing di kampus.

“Aku bisa sampe galeri aja udah keajaiban banget. Buat mahasiswaku, terus kejar mimpi kalian,” tuturnya.

Editor : Hadits Abdillah