Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Featured Rusia Ukraina

    Intelijen AS Sebut Rusia Ragu Lakukan Invasi Skala Penuh ke Ukraina - Merdeka

    2 min read

     

    Intelijen AS Sebut Rusia Ragu Lakukan Invasi Skala Penuh ke Ukraina

    Presiden Rusia Vladimir Putin Pantau Latihan Zapad-2021. ©2021 AFP/Pool
    DUNIA | Selasa, 8 Februari 2022 15:30:00
    Reporter : Hari Ariyanti

    Merdeka.com - Tangkapan komunikasi yang diperoleh AS mengungkap beberapa pejabat Rusia khawatir serangan skala penuh ke Ukraina akan menghabiskan biaya yang lebih mahal dan lebih sulit daripada yang disadari Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat Kremlin lainnya, menurut empat orang yang akrab dengan intelijen.

    Tiga sumber tersebut mengatakan, para pejabat Rusia itu termasuk intelijen dan operasi militer.

    Para pejabat Rusia juga mengeluhkan rencana mereka yang diketahui dan diungkap kepada publik oleh negara-negara Barat, kata dua sumber tersebut, mengutip hasil tangkapan komunikasi.

    Tidak ada bukti bahwa para pejabat ini menentang rencana keseluruhan, atau melawan perintah Putin, kata dua sumber. Seorang sumber lainnya yang akrab dengan intelijen AS mengatakan Rusia memiliki militer profesional yang diharapkan secara efektif melaksanakan perintah Putin, seperti dikutip dari CNN, Selasa (8/2).

    Namun, personel pertahanan Rusia meyakini hal itu sulit, menurut seorang pejabat Eropa.

    "Dalam kajian kami melihat jelas beberapa orang di pihak pertahanan (Rusia) tidak benar-benar memahami rencana yang dimainkan," jelasnya.

    Pejabat tersebut menambahkan, kajian tersebut menyatakan personel pertahanan Rusia itu berpikir sangat sulit untuk melaksanakan rencana tersebut.

    Seorang sumber lainnya mengatakan cara perencanaan Rusia telah berkembang dan meluas dalam dua bulan terakhir, memperkirakan kekhawatiran tersebut telah didengar oleh pejabat senior Rusia.

    Pada Sabtu, pejabat AS juga menyatakan kesiapan militer Rusia untuk menyerang Ukraina telah mencapai 70 persen. Beberapa penilaian mengindikasikan Putin mungkin berencana merebut ibu kota Ukraina, Kyiv, dan kota itu bisa jatuh ke tangan Rusia dalam waktu 48 jam dengan serangan skala luas di darat dan udara.

    Kemungkinan lain, kata para pejabat, adalah Putin memutuskan operasi multi-cabang, mengirimkan pasukan dari beberapa arah di seluruh Ukraina sehingga dengan cepat mematahkan kemampuan militer Ukraina untuk berperang sebagai kekuatan kohesif – strategi militer klasik Rusia.

    Pejabat AS secara terbuka dan diam-diam mengatakan mereka masih tidak tahu apakah Putin telah memutuskan untuk menyerang, dan apa bentuk serangannya jika itu terjadi.

    Rusia terus mengerahkan pasukannya di dekat perbatasan Ukraina, termasuk di Belarusia dan Krimea, menurut citra satelit yang diambil dari Maxar Technologies dan diperoleh CNN. Tempat penampungan baru dan kamp personel militer menyebar dalam dua pekan terakhir, sebagaimana ditunjukkan citra satelit tersebut. Pejabat AS juga melihat indikasi Rusia mulai membangun jaringan pasokan seperti unit medis dan bahan bakar.

    Komentar
    Additional JS