Mengapa Jerman Dukung Ukraina tapi Tolak Pasok Senjata Mematikan? - Republika
Mengapa Jerman Dukung Ukraina tapi Tolak Pasok Senjata Mematikan?
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Olaf Scholz berangkat ke Amerika Serikat pada Ahad (6/2/2022). Kehadirannya untuk meyakinkan mendukung AS dan mitra NATO lainnya dalam menentang setiap agresi Rusia terhadap Ukraina.
Scholz telah mengatakan bahwa Moskow akan membayar harga tinggi jika terjadi serangan. Walau pemerintahnya menolak untuk memasok senjata mematikan ke Ukraina, meningkatkan kehadiran pasukan Jerman di Eropa Timur, atau menguraikan sanksi yang akan diberikan terhadap Rusia .
Menjelang perjalanan ke Washington, Scholz membela posisi Berlin untuk tidak memasok Kiev dengan senjata mematikan. Dia bersikeras bahwa negaranya melakukan bagiannya dengan memberikan dukungan ekonomi yang signifikan ke Ukraina.
Sebelumnya, Jerman diolok Wali Kota Kiev Vitali Klitschko karena hanya mengirimkan 5 ribu helm untuk mengantisipasi invasi Rusia. Jerman tidak mempertimbangkan untuk mengirimkan "senjata mematikan" atas alasan sejarah.
Klitschko tidak terkesan dengan gestur Jerman. Apalagi Amerika Serikat dan Inggris sudah mengirimkan lebih banyak senjata ke Ukraina.
"Perilaku pemerintah Jerman membuat saya kehilangan kata-kata, kementerian pertahanan tampaknya tidak menyadari kami menghadapi pasukan Rusia yang dilengkapi peralatan sempurna yang dapat memulai invasi ke Ukraina kapan pun," kata Klitschko.
"Bantuan apa yang akan dikirimkan Jerman berikutnya, bantal?" katanya sambil bercanda akhir Januari lalu.
Sementara itu, ketika ditanya tentang masa depan pipa Nord Stream 2 yang berusaha membawa gas alam Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik, melewati Ukraina, Scholz menolak untuk membuat komitmen eksplisit. “Tidak ada yang dikesampingkan,” katanya kepada penyiar publik Jerman, ARD.
Microsoft dan mitra dapat memperoleh kompensasi jika Anda membeli sesuatu melalui link yang direkomendasikan di halaman ini.
Kirim Umpan Balik MSN
Berikan peringkat situs keseluruhan: