Nyali Tentara Bayaran Rusia Ciut, Takut Dibantai Drone Perang Turki - Viva

Mediaaipos
By -
0

 

Nyali Tentara Bayaran Rusia Ciut, Takut Dibantai Drone Perang Turki

Selasa, 8 Februari 2022 - 15:40 WIB
Oleh :
VIVA Militer: Tentara bayaran Rusia dari Republik Rakyat Donetsk
Sumber :
  • tass.com
Share :

VIVA – Salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang diandalkan oleh militer Ukraina untuk menghadapi pasukan Rusia dan ribuan tentara bayarannya adalah drone tempur Bayraktar TB2. 

Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) memiliki sekitar 46 unit Pesawat Tanpa Awak (UAV) buatan Turki tersebut. Dengan persenjataan rudal jarak jauh anti-tank L-UMTAS (Long Range Anti-tank Missile System), drone Bayraktar TB2 bisa menghancurkan sejumlah unit tank tanpa kesulitan.

Salah satu yang terancam dengan kehadiran drone Bayraktar TB2 adalah tentara bayaran Rusia dari Republik Rakyat Donetsk. Pemberontak yang tersebar di wilayah Donbass ini juga terlibat dalam lingkaran perang yang sudah meletus sejak 2014 silam.

Kelompok separatis yang berada di bawah pimpinan Denis Pushilin ini memastikan akan berpihak kepada Rusia, jika Ukraina sampai meminta bantuan negara-negara Barat. Dalam hal ini, negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Yang pertama dari semuanya, kami mengandalkan diri kami sendiri," ujar Pushilin dikutip VIVA Militer dari EURACTIV.

VIVA Militer: Tentara pemberontak Republik Rakyat Donetsk

VIVA Militer: Tentara pemberontak Republik Rakyat Donetsk

Photo :
  • rbth.com

"Tetapi, kami tidak mengesampingkan bahwa kami akan dipaksa beralih ke Rusia, jika Ukraina dengan dukungan negara-negara Barat melewati batas tertentu," katanya.

Pushilin mengungkap, pasukannya memiliki banyak kekurangan dalam hal persenjataan untuk menghadapi pertempuran. Beberapa diantaranya adalah sistem pertahanan udara, dan senjata anti-drone untuk melawan Bayraktar TB2 yang diandalkan militer Ukraina.

Meskipun bersikeras akan berusaha menghadapi militer Ukraina sendirian, Pushilin secara tidak langsung mengharapkan pasokan persenjataan dari Rusia.

Komandan tertinggi milisi Republik Rakyat Donetsk itu menyebut jika pihaknya sama sekali tidak melakukan komunikasi, terutama untuk meminta dukungan persenjataan. 

Akan tetapi, Pushilin menyebut ada seorang anggota parlemen dari partai penguasa, Rusia Bersatu, yang mendesak pemerintah Vladimir Putin menggelontorkan dana dan pesenjataan untuk kelompok separatis.

Tak cuma untuk Republik Rakyat Donetsk, melainkan juga untuk kelompok separatis lainnya, Republik Rakyat Luhansk.
 

Share :

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default