Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Rusia Ukraina

    Rusia Kerahkan 6 Kapal Perang di Tengah Ketegangan Isu Ukraina - medcom

    2 min read

     

    Rusia Kerahkan 6 Kapal Perang di Tengah Ketegangan Isu Ukraina

    Willy Haryono,  

    Kapal perang Angkatan Laut Rusia Grisha kelas Corvette 617 bernama Mirazh berada di perairan Turki pada 7 Oktober 2016. (AFP)
    Kapal perang Angkatan Laut Rusia Grisha kelas Corvette 617 bernama Mirazh berada di perairan Turki pada 7 Oktober 2016. (AFP)

    Moskow: Enam kapal perang Rusia bertolak menuju Laut Hitam dari perairan Mediterania untuk melakukan latihan maritim. Kabar disampaikan kantor berita Interfax yang mengutip keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa, 8 Februari 2022.

    Pengiriman enam kapal perang ini dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya invasi Rusia ke Ukraina.

    Menurut keterangan Kemenhan Rusia, enam kapal perang tersebut akan mengikuti latihan militer yang memang sudah dijadwalkan sebelumnya.

    Bulan lalu, Rusia mengumumkan bahwa angkatan lautnya akan menggelar serangkaian latihan maritim yang melibatkan seluruh armadanya pada periode Januari hingga Februari.



    Ini merupakan aksi unjuk kekuatan terbaru Rusia di tengah ketegangannya dengan negara-negara Barat, yang menuduh Moskow dapat sewaktu-waktu menginvasi Kiev.

    Beberapa hari lalu, penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat terjadi "kapan saja."

    "Kami meyakini bahwa Rusia telah mempersiapkan kemampuan untuk melakukan operasi militer signifikan ke Ukraina, dan kami bekerja keras untuk mempersiapkan responsnya," kata Sullivan.

    Baca:  AS Yakin Invasi Rusia ke Ukraina dapat Terjadi Kapan Saja

    Ketegangan saat ini dipicu penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina. Negara-negara Barat dan NATO menuduh Rusia hendak melancarkan invasi ke Ukraina, seperti yang sudah pernah dilakukan terhadap Krimea di tahun 2014.

    Namun Moskow berulang kali membantahnya, dan menegaskan bahwa mereka berhak menempatkan pasukan di mana pun selagi itu masih merupakan wilayah Negeri Beruang Merah.

    Editor : Willy Haryono

    Komentar
    Additional JS