Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Featured Rusia

    Rusia Tuding AS Provokasi Konflik Ukraina Agar Makin Panas - Kompas

    3 min read

     

    Rusia Tuding AS Provokasi Konflik Ukraina Agar Makin Panas

    AP PHOTO/MARY ALTAFFER
    3-3 minutes
    KomentarLihat Foto

    MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuding AS berusaha memprovokasi konflik di Ukraina supaya semakin memanas.

    Hal tersebut disampaikan Lavrov dalam pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melalui sambungan telepon, Sabtu (12/2/2022).

    "Kampanye propaganda yang diluncurkan oleh AS dan sekutunya mengenai agresi Rusia terhadap Ukraina mengejar tujuan provokatif," kata Kementerian Luar Negeri Rusia melaporkan pembicaraan tersebut.

    Baca juga: Rusia-Ukraina Makin Panas, AS Pindahkan 1 Skuadron F-16 ke Romania

    Lavrov mengatakan, propaganda tersebut mendorong pihak berwenang di Kiev untuk menyabot perjanjian Minsk, sebagaimana dilansir AFP.

    "Dan membahayakan upaya untuk menyelesaikan masalah Donbass dengan paksa," tambah Lavrov mengacu pada Ukraina timur.

    Lavrov dan Blinken berbicara melalui telepon ketika Presiden AS Joe Biden dan Presiden Perancis Emmanuel Macron bersiap untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Baca juga: Blinken: AS Siap Meladeni Diplomasi atau Agresi Rusia atas Ukraina

    Sebelumnya, Washington memperingatkan bahwa invasi habis-habisan dari Rusia dapat dimulai kapan saja.

    Ketegangan di Eropa Timur belum juga menunjukkan tanda mereda setelah Rusia mengerahkan lebih dari 100.000 tentaranya mengepung perbatasan Ukraina.

    Moskwa menuntut jaminan keamanan dari NATO untuk menarik pasukannya dari Eropa Timur. Rusia juga meminta jaminan agar Ukraina tidak diterima menjadi anggota NATO.

    Baca juga: Di Tengah Ancaman Perang dengan Rusia, Ukraina Minta Rakyatnya Tetap Tenang

    Washington dengan tegas menolak tuntutan itu sambil menawarkan untuk membahas perjanjian pelucutan senjata yang baru dengan Moskwa

    Pada Sabtu, Lavrov menegaskan kembali bahwa Barat telah mengabaikan tuntutan kunci dari Rusia.

    "Ditekankan bahwa masalah ini akan menjadi pusat penilaian kami terhadap dokumen yang diterima dari AS dan NATO," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia.

    Baca juga: Pentagon Belum Izinkan Jurnalis AS Ikuti Militer dan Meliput Ukraina

    Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
    Komentar
    Additional JS