Rusia Tuding NATO Tidak Ingin Perdamaian By BeritaSatu
Rusia Tuding NATO Tidak Ingin Perdamaian
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F1644722581.jpg)
Moskwa, Beritasatu.com- Rusia menuding Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak menginginkan perdamaian. Seperti dilaporkan RT, Sabtu (12/2/2022), seorang diplomat senior Moskwa mengklaim NATO hanya bermaksud untuk menahan dan merongrong Rusia.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrey Rudenko, atas dasar itulah Barat tidak akan mendengarkan desakan Moskwa bahwa Rusia tidak memiliki rencana untuk menyerang tetangganya.
Dalam satu wawancara dengan TASS pada Kamis, Rudenko mengatakan bahwa apa pun yang dikatakan Rusia, negara-negara NATO tidak akan percaya bahwa mereka tidak memiliki niat agresif.
"Situasinya menjadi benar-benar tidak masuk akal. Kami telah berulang kali menyatakan di berbagai tingkatan bahwa kami tidak memiliki rencana untuk 'menyerang' atau 'menyerang' Ukraina. Namun, Barat, dan juga Ukraina, enggan mendengar apa yang kami katakan. Jelas, membangun perdamaian di Ukraina bukanlah bagian dari rencana NATO,” tambahnya.
Rudenko juga mengklaim bahwa semua yang dilakukan Barat yang melibatkan Ukraina hanya ditujukan untuk memastikan apa yang disebut penahanan Rusia dan merusak kemampuan pertahanan dan pembangunan ekonomi.
Rudenko menyebut banyak langkah diambil untuk membuat orang-orang Slavia saling bertentangan dan mencegah kerja sama yang erat antara negara-negara bekas Soviet.
“Kondisi itu akan mengarah pada penguatan posisi kami, termasuk posisi ekonomi, di panggung internasional. Pada saat yang sama, hanya sedikit orang di Barat yang peduli dengan Ukraina dan kesejahteraan rakyatnya,” tambahnya.
AS dan negara-negara Barat lainnya telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa mereka khawatir Rusia dapat merencanakan invasi ke Ukraina dalam waktu dekat. AS telah menunjuk laporan 100.000 atau lebih tentara Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina. Moskwa telah berulang kali menolak tuduhan itu, dan menyerukan jaminan keamanan yang akan membatasi aktivitas NATO di Eropa Timur.
Sekretaris Jenderal blok militer pimpinan AS Jens Stoltenberg mengatakan bahwa proposal yang ada tidak dapat diterima. Para diplomat Rusia mengatakan jawaban Barat tidak menghasilkan apa pun untuk mengatasi masalah utama mereka, termasuk membatasi ekspansi NATO ke Ukraina dan Georgia.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com