Siap Perang dengan Rusia, Nenek 59 Tahun di Ukraina Ikut Dilatih Angkat Senjata By Okezone
Siap Perang dengan Rusia, Nenek 59 Tahun di Ukraina Ikut Dilatih Angkat Senjata
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.okezone.com%2Fokz%2F500%2Fcontent%2F2022%2F02%2F08%2F18%2F2544119%2Fsiap-perang-dengan-rusia-nenek-59-tahun-di-ukraina-ikut-dilatih-angkat-senjata-RazxO8SeaY.jpg)
UKRAINA - Seorang nenek di Ukrania ikut berlatih militer dan memegang senjata dengan Pasukan Pertahanan Teritorial (TDF) saat negara itu bersiap untuk menghadapi invasi Rusia.
Lumia, 59, bergabung dengan ratusan sukarelawan pemula lainnya untuk mengangkat senjata dengan TDF Ukraina karena kekhawatiran tentang kemungkinan invasi meningkat.
Mirror melaporkan, Lumia adalah penduduk asli Semenanjung Krimea yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014,
Sekarang, setelah tanah airnya diserbu dan direbut bertahun-tahun yang lalu, dia bergabung dengan warga Ukraina dari segala usia untuk mencoba dan mencegah invasi.
Dia terlihat memegang model senapan serbu bersama sukarelawan lain, termasuk anak kecil berusia empat tahun, berlatih di pinggiran Kyiv.
Seperti diketahui, ancaman invasi skala besar telah meningkat di bulan-bulan terakhir tahun 2021 dan awal tahun ini, tetapi Ukraina telah menghadapi krisis ini selama bertahun-tahun.
Wilayah Donbas Ukraina telah berperang sejak 2014 dengan separatis yang didukung Rusia berjuang untuk melepaskan diri dari sisa Ukraina.
Rusia terus menyangkal niat agresif dengan Ukraina, tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara, bersama dengan kendaraan, senjata, dan persediaan di sepanjang perbatasan.
Moskow juga terlihat semakin gresif dalam tindakannya ketika Ukraina mencoba mendekat ke Barat.
Rusia mendesak Barat berjanji untuk tidak menerima Ukraina ke dalam NATO, atau menyebarkan senjata ofensif ke Eropa Timur. Putin juga menuntut semua pengerahan saat ini dibatalkan.
Ketika perang kata-kata berlanjut, warga di Ukraina menjadi takut akan keselamatan mereka, yang menyebabkan peningkatan jumlah orang yang mendaftar untuk latihan seperti Lumia.
Ketika ketegangan meningkat, Rusia memulai serangkaian latihan perang di darat dan lautnya.
Di tengah kebuntuan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memerintahkan 2.000 tentara AS lagi ke Polandia dan Jerman dan memindahkan 1.00 ke Rumania.
Terlepas dari agresi yang berkembang, Putin mengisyaratkan awal pekan ini bahwa Moskow mungkin siap untuk berbicara dengan Barat.
Sebagai bagian dari upaya diplomatik, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dilaporkan telah berbicara dengan Putin pada Rabu (2/2). Lalu Presiden Prancis Emmanuel Macron sudah menuju ke Moskow dan Kyiv pada Senin (7/2) dan Selasa (8/2).