Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Rusia Ukraina

    Ukraina Desak Rusia Jelaskan Maksud dari Penumpukan Pasukan di Perbatasan - medcom

    2 min read

     

    Ukraina Desak Rusia Jelaskan Maksud dari Penumpukan Pasukan di Perbatasan

    Marcheilla Ariesta,  

    Menlu Ukraina Dmytro Kuleba. (AFP)
    Menlu Ukraina Dmytro Kuleba. (AFP)

    Kiev: Ukraina mengaku ingin berdialog dengan Rusia dan seluruh anggota Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) dalam kurun waktu 48 jam ke depan. Keinginan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Minggu, 13 Februari.

    Tujuan utama dari pertemuan adalah meminta penjelasan Rusia mengenai penumpukan pasukan di area perbatasan dekat Ukraina dan di Krimea, wilayah yang dianeksasi Moskow pada 2014.

    OSCE, yang memiliki 57 negara anggota Eropa, Asia Tengah dan Amerika Utara, melakukan berbagai operasi di dalam Ukraina, termasuk pemantauan di wilayah separatis yang didukung Rusia.

    Menlu Kuleba mengatakan Rusia belum merespons usai Ukraina mengaktifikan salah satu bagian dari Dokumen Wina, yaitu mengenai pasal penjelasan aktivitas militer.



    "Karena tidak ditanggapi, kami mengambil langkah selanjutnya. Kami meminta pertemuan dengan Rusia dan semua negara anggota (OSCE) dalam 48 jam ke depan untuk membahas pengerahan (pasukan Rusia) di sepanjang perbatasan kami dan di Krimea," tulis Kuleba di Twitter.

    "Jika Rusia serius mengenai transparasi keamanan di wilayah OSCE, maka mereka harus memenuhi komitmennya untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan keamanan untuk semua," lanjut dia dikutip dari Straits Times, Senin, 14 Februari 2022.

    Kanselir Jerman Olaf Scholz, sebelum bertolak menuju Kiev dan Moskow, meminta Rusia untuk mengurangi ketegangan. Scholz memperingatkan akan adanya sanksi jika Rusia benar-benar menyerang Ukraina.

    Seorang pejabat Jerman mengatakan, Berlin tidak mengharapkan "hasil nyata" dari kunjungan Scholz, tapi menekankan bahwa upaya diplomasi tetap merupakan hal penting.

    Rusia menyiagakan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, negara yang bukan bagian dari aliansi militer NATO dan Amerika Serikat. Moskow berulang kali membantah tuduhan Barat bahwa Moskow dapat sewaktu-waktu menginvasi tetangganya.

    Beberapa hari lalu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menegaskan bahwa invasi Rusia ke Ukraina "dapat dimulai kapan pun" tanpa pemberitahuan.

    Baca:  AS akan Terus Berbagi Informasi Intelijen Terkait Rencana Invasi Rusia

    Editor : Willy Haryono

    Komentar
    Additional JS