Ukraina Sebut Peringatan akan Segera Terjadinya Invasi Rusia Picu Kepanikan By MSN
Ukraina Sebut Peringatan akan Segera Terjadinya Invasi Rusia Picu Kepanikan
Kiev: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa peringatan akan segera terjadinya invasi Rusia telah memicu "kepanikan" di tengah masyarakat. Ia meminta negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), untuk memberikan bukti konkret bahwa Rusia memang akan menginvasi dalam waktu dekat.
Pernyataan Zelensky disampaikan satu hari usai Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan memperingatkan bahwa serangan Rusia ke Ukraina "dapat dimulai kapan pun."
Dalam beberapa pekan terakhir, Zelensky berusaha menurunkan ketegangan demi menghindari dampak buruk atas kekhawatiran invasi Rusia terhadap perekonomian Ukraina dan moral masyarakat.
"Kami memahami betul semua risiko (terjadinya invasi Rusia). Kami sadar risikonya memang ada," kata Zelensky, dikutip dari TOI, Sabtu, 12 Februari 2022.
"Tapi saat ini, musuh terbesar masyarakat (Ukraina) adalah kepanikan. Dan semua informasi yang beredar saat ini hanya memicu kepanikan dan tidak membantu kami," sambungnya.
"Jika Anda atau siapa pun memiliki informasi tambahan mengenai peluang 100 persen terjadinya invasi (Rusia), berikan kepada kami," ungkap Zelensky.
Ketegangan saat ini dipicu penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina. Kubu Barat memandang penumpukan tersebut sebagai persiapan untuk menginvasi Ukraina.
Moskow berulang kali membantah tudingan tersebut, dan mengaku hanya meminta jaminan keamanan dari Barat. Salah satu yang diminta Rusia adalah jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
Namun AS dan NATO sama-sama menolak permintaan tersebut, dengan mengatakan bahwa Ukraina berhak menentukan sendiri aliansi pertahanannya.
Sebelumnya pada Sabtu kemarin, AS telah memerintahkan evakuasi kepada semua staf non-esensial di kedutaan besar di Kiev. Di hari yang sama, Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon juga mengatakan bahwa hampir seluruh prajurit AS yang masih tersisa di Ukraina akan segera meninggalkan negara tersebut.