Putin Disebut Ingin Invasi Rusia di Ukraina Selesai dengan Kemenangan pada 2 Maret - Kompas
MOSKWA, KOMPAS.com – Seorang mantan pejabat tinggi Rusia mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menargetkan pasukan Moskwa menyelesaikan operasi militer di Ukraina dengan kemenangan pada 2 Maret.
Hal itu disampaikan oleh mantan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Fedorov kepada Al Jazeera pada Mingu (27/2/2022).
Fedorov mengatakan, karena target itulah, beberapa hari ke depan merupakn momen-momen kunci dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Video Rekomendasi
Kini dia berharap pada rencana pembicaraan antara kedua negara ketika Moskwa masih terus melanjutkan serangan skala penuh kepada Ukraina, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
“Seharusnya ada pembicaraan yang berlangsung tanpa prasyarat. Saya tahu posisi teman-teman saya di Kiev dan kepemimpinan Ukraina. Mereka siap untuk duduk dan berbicara, tetapi tanpa prasyarat,” ujar Fedorov.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan di sebuah tempat dekat perbatasan Belarus.
Perlawanan yang tangguh
Fedorov menambahkan, perlawanan di Ukraina dan sanksi yang diberlakukan oleh Barat ternyata lebih kuat dari yang diperkirakan Rusia sebelum invasi dimulai.
“Seperti yang telah saya katakan, tolong, karena saya tahu Ukraina, tidak ada yang akan bertemu pasukan Rusia dengan bunga. Ini adalah kenyataan,” katanya kepada Al Jazeera.
Fedorov menambahkan, Rusia awalnya telah menyiapkan diri apabila disanksi Barat. Namun, rupanya sanksi tersebut memberikan efek yang sangat signifikan.
“Mereka (Rusia) selalu berpikir bahwa, oke kami adalah negara besar, kami adalah negara yang hebat. Kami memberi Anda gas dan minyak. Anda tidak akan pernah menggunakan sanksi. Ini adalah kenyataan untuk hari ini dan itu menyebabkan banyak masalah di sini sekarang,” sambung Fedorov.