Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Rusia Ukraina

    Bukannya Serang Ukraina, Rudal Milik Rusia Malah Menghantam Kota Miliknya Sendiri - zona Jakarta

    9 min read

     

    Bukannya Serang Ukraina, Rudal Milik Rusia Malah Menghantam Kota Miliknya Sendiri

    By Barri Zilhaq Vindia
    zonajakarta.pikiran-rakyat.com
    4 min
    Serangan rudal Rusia malah menghantam kotanya sendiri / / News Week
    Serangan rudal Rusia malah menghantam kotanya sendiri / / News Week

    ZONAJAKARTA.com - Pertemuan antara Rusia dan Ukraina sudah mencapai babak baru sejak bulan Juni 2022.

    Karena awalnya, sejak perang dimulai pada Februari lalu, serangan udara mendominasi perang antara Rusia dan Ukraina ini.

    Langit Ukraina dipenuhi jet tempur maupun sistem tak berawak atau drone.

    Sedangkan Juni lalu, perang mulai memasuki daerah padat penduduk.

    Karena hal tersebut, serangan udara dinilai tidak lagi efektif.

    Sejak saat itu, dua negara yang berkonflik ini meluncurkan serangan jarak jauh.

    Kondisi itu pastinya dilihat Amerika Serikat, yang bermaksud mengirim senjata yang sesuai kepada Ukraina.

    Maka Amerika Serikat mengirim empat lagi sistem roket jarak menengah beserta amunisinya.

    “Empat tambahan itu adalah Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142, atau HIMARS. Total yang akan dikirim ke sana adalah selusin”, tulis Defense News pada 9 Juli 2022.

    Pejabat yang tak disebutkan namanya juga menuturkan mengenai penguatan militer Ukraina yang dilakukan AS.

    “…delapan HIMARS pertama sangat berguna bagi Ukraina, karena pertarungan di Donbass sebagian besar telah berkembang menjadi duel artileri”, jelasnya.

    Sistem HIMARS ini disebutkan sebagai “prioritas utama” yang diinginkan Ukraina.

    Wakil menteri pertahanan untuk kebijakan Amerika, Colin Kahl, turut memberikan keterangannya.

    Dia mengatakan kepada wartawan bahwa HIMARS memungkinkan pasukan Ukraina untuk menyerang target dengan jangkauan dan presisi yang lebih besar.

    Bahkan, dikatakan bila HIMARS lebih mumpuni daripada senjata artileri lain yang dikirim.

    Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi
    Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi

    Pensiunan Jenderal Angkatan Darat AS Mark Hertling mengatakan HIMARS akan "mengubah permainan”.

    “Dengan jangkauan lebih luas, dan akurasi presisi, ini dapat mengubah permainan”, kata Hertling.

    Dan dia menambahkan bahwa pasukan Rusia sekarang dalam kondisi yang mengerikan.

    "Rusia dalam kondisi mengerikan dan kalah, Ukraina beradaptasi dengan pertarungan dan kemenangan”, tambahnya menegaskan.

    Ada pun kabar bahwa HIMARS yang dipakai Ukraina berhasil menghancurkan 100 target “bernilai tinggi”.

    Serangan roket itu secara efektif menghancurkan depot amunisi, posisi artileri jarak jauh, pos komando, situs pertahanan udara, dan radar dan simpul komunikasi, News Week melaporkan.

    Bahkan Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis ikut berkomentar akan pengiriman HIMARS ini.

    Katanya, sistem senjata ini berhasil menekan pasukan Rusia, dia menunjuk pada serangan di Odessa.

    “Perang di Odessa tidak mungkin dimenangkan tanpa bantuan HIMARS, sekarang jelas perang dapat selesai dengan cepat jika Ukraina diberi senjata lebih baik”, jelasnya.

    Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan bahwa penggunaan HIMARS oleh Ukraina "menurunkan" kemampuan Rusia.

    "Serangan-serangan ini terus-menerus menurunkan kemampuan Rusia untuk memasok pasukan mereka, komando dan kontrol pasukan mereka, dan melakukan perang agresi ilegal mereka”, katanya.

    Lebih lanjut, datang kabar tidak mengenakkan dari Rusia.

    Tentu Rusia juga menggunakan sistem senjata jarak jauhnya, salah satunya adalah S-300.

    S-300 /TASS
    S-300 /TASS

    Dikutip dari News Week, Rusia meluncurkan enam rudal S-300 pada Rabu malam ke arah Kharkiv di Timur Laut Ukraina, 31 Agustus 2022.

    Namun sayangnya, salah satu rudal keluar dari jalur penerbangannya.

    Rudal itu menghantam sebuah distrik di kota Belgorod, Rusia, dekat dengan perbatasan Ukraina.

    Bahkan beberapa warga di sana sempat merekam fenomena itu.

    Kejadian pun dikonfirmasi oleh Pejabat Militer Ukraina.

    “Ada yang salah dengan sistem panduan S-300 mereka”, terang pejabat itu.

    Salah satu rudal dikabarkan menyimpang setelah 19 detik pelepasan.

    Lalu berbelok dan akhirnya jatuh di daerah desa Komsomolske, barat daya Belgorod.

    Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan, tidak ada kerusakan maupun korban jiwa.

    Sistem S-300 sendiri ternyata juga digunakan Ukraina selama perang ini.

    Rudal S-300 dirancang untuk menghancurkan target udara maupun rudal balistik.

    Dan mungkin sudah disebutkan, sistem ini dapat melepaskan enam rudal sekaligus.

    Rudal ini dapat menjangkau target di ketinggian 25 meter hingga 27 kilometer.***

    Komentar
    Additional JS