Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured

    Effendi Simbolon Si Anak Kolong, Politisi Berani Bahas Panglima TNI & Kasad Tak Akur - Merdeka

    8 min read

     

    Effendi Simbolon Si Anak Kolong, Politisi Berani Bahas Panglima TNI & Kasad Tak Akur

    Effendi Simbolon Politisi Berani Bahas Panglima TNI & Kasad Tak Akur. YouTube Komisi I DPR RI Channel ©2022 Merdeka.com
    TRENDING | Selasa, 6 September 2022 07:22:49
    Reporter : Tantiya Nimas Nuraini

    Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon melempar isu hubungan tidak harmonis Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman.

    Hal itu disampaikan dalam rapat Komisi I DPR pada Senin (5/9).

    Effendi menyebut bahwa isu ketidakharmonisan Jenderal Andika dan Jenderal Dudung sudah bukan lagi rahasia umum bagi publik.

    "Ini semua menjadi rahasia umum pak, rahasia umum Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada Kasad. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada Kasad di situ," kata Effendi dalam rapat digelar di ruang Komisi I DPR Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9).

    BACA JUGA:

    Effendi menambahkan keluh kesahnya dalam Raker Komisi I. Dia menilai ego Jenderal Andika dan Jenderal Dudung bisa merusak tatanan hubungan antara senior dan junior di TNI.

    "Ego bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior, pak. Dengan segala hormat saya, pak, saya dekat dengan Pak Andika, saya dekat dengan Pak Dudung," kata dia.

    Effendi Simbolon mengungkapkan hubungan Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman yang merenggang. Ia menanyakan dalam rapat apa yang terjadi di tubuh TNI.

    Rapat itu dihadiri Wamenhan Muhammad Herindra yang mewakili Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono. Sementara Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman diwakili Wakasad Mayjen Agus Subiyanto.

    BACA JUGA:

    YouTube Komisi I DPR RI Channel ©2022 Merdeka.com

    "Ada apa yang terjadi di tubuh TNI? Kita agak kesampingkan soal pembahasan anggaran ini. Anggaran sudah hampir pasti lah sama, mungkin enggak perlu lagi dibantu," ujar Effendi.

    "Tapi ada apa di TNI ini nih perlu kita. Kalau perlu setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam. Kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, Kepala Staf, untuk membahas kami banyak sekali nih temuan-temuan yang insubordinasi, disharmoni, ketidakpatuhan," sambungnya.

    BACA JUGA:

    "Ini TNI kaya gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," tambahnya.

    Menurutnya, Panglima TNI ini merupakan orang yang patuh. Ia juga mengakui jika Andika Perkasa adalah orang yang perfeksionis.

    YouTube Komisi I DPR RI Channel ©2022 Merdeka.com

    "Apa ini harus menjadi pertentangan Pak yang kemudian harus mengorbankan TNI pak? TNI ini dari orang hebat semua pak, punya moral semua ini. Saya pun anak kolong Pak, bapak ibu saya di Taman Makam Pahlawan Kalibata Pak," ungkap Effendi.

    "Nah ini yang saya kira Pak Andika, saya tahu Jenderal Andika orang yang patuh betul. Saking patuhnya memang rigid Anda, kaya orang bilang 'Ngapain sih Panglima ngurusin yang tetek bengek begini'. Tapi saya tahu, Anda orang perfeksionis," lanjutnya.

    BACA JUGA:

    Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantah isu tersebut. Dia menegaskan, selalu bertindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan berlaku.

    YouTube Komisi I DPR RI Channel ©2022 Merdeka.com

    "Ya dari saya tidak ada, karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-perundangan, tetap berlaku selama ini, jadi tidak ada kemudian yang berbeda," ujar Andika usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9).

    Andika mengatakan hanya menjalankan tugasnya sesuai undang-undang. Bila ada pihak yang memandang berbeda, dia tidak masalah.

    "Jadi mau berbeda a b c ya itu terserah bagaimana yang menyikapi tapi saya tetap melakukan tupoksi saya sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya.

    Terkait sikap Dudung, Andika meminta hal itu langsung ditanyakan ke Dudung langsung. Andika hanya menegaskan tugas keduanya tidak ada yang berbeda.

    "Itu ditanyakan langsung ke dia. Menurut saya kita tetap menjalankan kegiatan kita sesuai dengan peraturan perundangan jadi enggak ada yang berbeda, dan enggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi," ujar Andika.

    Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon melempar isu hubungan tidak harmonis Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman.

    Isu tersebut diungkapkan dalam rapat Komisi I DPR terkait Rapat Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2023 dan isu-isu aktual lainnya pada Senin (5/9).

    Berikut videonya.

    BACA JUGA:
    2 dari 5 halaman

    Ada Apa di TNI?

    Effendi Simbolon mengungkapkan hubungan Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman yang merenggang. Ia menanyakan dalam rapat apa yang terjadi di tubuh TNI.

    Rapat itu dihadiri Wamenhan Muhammad Herindra yang mewakili Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono. Sementara Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman diwakili Wakasad Mayjen Agus Subiyanto.

    YouTube Komisi I DPR RI Channel ©2022 Merdeka.com

    "Ada apa yang terjadi di tubuh TNI? Kita agak kesampingkan soal pembahasan anggaran ini. Anggaran sudah hampir pasti lah sama, mungkin enggak perlu lagi dibantu," ujar Effendi.

    "Tapi ada apa di TNI ini nih perlu kita. Kalau perlu setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam. Kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, Kepala Staf, untuk membahas kami banyak sekali nih temuan-temuan yang insubordinasi, disharmoni, ketidakpatuhan," sambungnya.

    "Ini TNI kaya gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," tambahnya.

    3 dari 5 halaman

    Pengakuan Effendi Anak Kolong

    Menurutnya, Panglima TNI ini merupakan orang yang patuh. Ia juga mengakui jika Andika Perkasa adalah orang yang perfeksionis.

    YouTube Komisi I DPR RI Channel ©2022 Merdeka.com

    "Apa ini harus menjadi pertentangan Pak yang kemudian harus mengorbankan TNI pak? TNI ini dari orang hebat semua pak, punya moral semua ini. Saya pun anak kolong Pak, bapak ibu saya di Taman Makam Pahlawan Kalibata Pak," ungkap Effendi.

    "Nah ini yang saya kira Pak Andika, saya tahu Jenderal Andika orang yang patuh betul. Saking patuhnya memang rigid Anda, kaya orang bilang 'Ngapain sih Panglima ngurusin yang tetek bengek begini'. Tapi saya tahu, Anda orang perfeksionis," lanjutnya.

    4 dari 5 halaman

    Jawaban Panglima TNI

    Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantah isu tersebut. Dia menegaskan, selalu bertindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan berlaku.

    YouTube Komisi I DPR RI Channel ©2022 Merdeka.com

    "Ya dari saya tidak ada, karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-perundangan, tetap berlaku selama ini, jadi tidak ada kemudian yang berbeda," ujar Andika usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9).

    Andika mengatakan hanya menjalankan tugasnya sesuai undang-undang. Bila ada pihak yang memandang berbeda, dia tidak masalah.

    "Jadi mau berbeda a b c ya itu terserah bagaimana yang menyikapi tapi saya tetap melakukan tupoksi saya sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya.

    Terkait sikap Dudung, Andika meminta hal itu langsung ditanyakan ke Dudung langsung. Andika hanya menegaskan tugas keduanya tidak ada yang berbeda.

    "Itu ditanyakan langsung ke dia. Menurut saya kita tetap menjalankan kegiatan kita sesuai dengan peraturan perundangan jadi enggak ada yang berbeda, dan enggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi," ujar Andika.

    5 dari 5 halaman

    Rapat Kerja Komisi I DPR RI

    Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon melempar isu hubungan tidak harmonis Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman.

    Isu tersebut diungkapkan dalam rapat Komisi I DPR terkait Rapat Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2023 dan isu-isu aktual lainnya pada Senin (5/9).

    Berikut videonya.

    Loading video
    Komentar
    Additional JS