Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Inggris Pilihan Ukraina Vladimir Putin

    Diprotes Putin, Inggris Klarifikasi Pengiriman Amunisi Uranium ke Ukraina - Tempo

    6 min read

     

    Diprotes Putin, Inggris Klarifikasi Pengiriman Amunisi Uranium ke Ukraina

    6-7 minutes
    Kamis, 23 Maret 2023 17:00 WIB
    Rekrutan militer Ukraina ikut ambil bagian dalam doa, berkat dan mengheningkan cipta bersama pasukan Inggris dan Kanada, untuk menandai peringatan satu tahun Invasi Rusia ke Ukraina, di sebuah pangkalan militer di tenggara Inggris, 24 Februari 2023. REUTERS/ Henry Nicholls

    TEMPO.COJakarta - Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menjamin tidak ada eskalasi nuklir dalam perang Ukraina. Tanggapan dari London muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengkritik Inggris karena memasok amunisi tank uranium terdeplesi untuk pasukan Ukraina.

    Menurut Inggris, Rusia adalah satu-satunya negara yang berbicara tentang peningkatan risiko nuklir dan amunisinya konvensional. “Tidak ada ancaman bagi Rusia, ini murni tentang membantu Ukraina mempertahankan diri," kata Cleverly pada peluncuran strategi teknologi internasional Inggris, Rabu, 22 Maret 2023, dikutip dari Reuters.

    “Perlu dipastikan bahwa semua orang mengerti bahwa hanya karena kata uranium ada dalam judul amunisi terdeplesi uranium, itu bukan amunisi nuklir, itu murni amunisi konvensional,” ujarnya menambahkan.

    Inggris pada Senin, 20 Maret 2023, mengkonfirmasi pihaknya memasok Ukraina dengan amunisi yang mengandung uranium terdeplesi. Salah satu sifat logam berat yang digunakan dalam senjata, disebabkan potensi menembus tank dan baju besi lebih mudah karena kepadatannya.

    Putin pada Selasa mengutuk rencana Inggris untuk mengirim amunisi semacam itu ke Ukraina. Dia mengatakan Moskow akan dipaksa untuk menanggapinya karena senjata semacam itu memiliki "komponen nuklir".

    Inggris telah menggunakan uranium terdeplesi dalam cangkang penusuk lapis bajanya selama beberapa dekade dan tidak menganggap peluru tersebut memiliki kemampuan nuklir. Rusia diketahui juga memiliki amunisi yang mengandung uranium terdeplesi.

    Perangkat itu punya risiko kesehatan tertentu di sekitar lokasi benturan, yang memungkinkan debu dapat masuk ke paru-paru dan organ vital manusia.

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Inggris mengambil eskalasi ini ke tahap baru dan sangat serius. Sementara utusan Rusia di Jenewa menuduh London memperpanjang konflik dan "tidak meninggalkan kesempatan untuk penyelesaian politik dan diplomatik dari krisis Ukraina."

    Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu dekat Putin, juga mengarungi pertikaian pada Rabu. Dia mengatakan Rusia akan membalas keputusan Inggris dengan memberi Belarus amunisi yang mengandung "uranium asli".

    REUTERS

    Pilihan Editor: TikTok Terancam Dilarang, Kreator Konten dan Tiga Anggota DPR AS Protes

    1 jam lalu

    Rusia Gagal Kuasai Bakhmut, Ukraina Siapkan Serangan Balik Besar-besaran

    Ukraina akan meluncurkan serangan balik "segera", setelah gempuran besar-besaran Rusia selama musim dingin gagal menguasai Bakhmut.

    Baca Selengkapnya

    2 jam lalu

    Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

    Biaya perbaikan di Ukraina yang hancur dilanda perang mencapai Rp 6.220 triliun.

    Baca Selengkapnya

    7 jam lalu

    Rusia Sebut Risiko Perang Nuklir Meningkat ke Level Tertinggi

    Rusia mengingatkan potensi konflik nuklir mencapai ke level tertinggi. Akibat perang dengan Ukraina, Rusia berhadapan dengan AS.

    Baca Selengkapnya

    9 jam lalu

    Pangeran William Diam-diam Temui Pasukan Inggris di Perbatasan Polandia-Ukraina

    Pangeran William melakukan perjalanan mendadak ke Polandia untuk menyampaikan dukungan kepada tentara Inggris di perbatasan Ukraina.

    Baca Selengkapnya

    9 jam lalu

    Rusia Bombardir Dua Kota Ukraina, 9 Orang Tewas

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan gempuran baru ini menunjukkan Rusia tidak tertarik pada perdamaian.

    Baca Selengkapnya

    9 jam lalu

    Sering Mengkritik Putin, Penyanyi Rusia 35 Tahun Tewas Jatuh dari Es

    Seorang penyanyi Rusia berusia 35 tahun te was tiba-tiba. Ia dikenal sering mengkritik Presiden Putin.

    Baca Selengkapnya

    9 jam lalu

    Inflasi Inggris Naik Tak Terduga, Bank of England Bakal Naikkan Suku Bunga?

    Inflasi Inggris naik tidak terduga menjadi 10,4 persen pada Februari. Ini kemungkinan akan mendorong Bank of England atau BoE untuk menaikkan suku bunga pada hari ini.

    Baca Selengkapnya

    11 jam lalu

    Kirim Jet Tempur ke Ukraina, Slovakia Dapat Tawaran Helikopter Tempur dari AS

    Slovakia menjadi negara NATO kedua setelah Polandia yang menyatakan kesediaannya mengirim jet tempur MiG-29 kepada Ukraina

    Baca Selengkapnya

    12 jam lalu

    Bank Dunia: Pemulihan dan Pembangunan Kembali Ukraina Butuh US$411 miliar

    Ukraina bukan hanya perlu memperbaiki kerusakan fisik tetapi juga membangun ekonomi yang hancur karena invasi Rusia.

    Baca Selengkapnya

    13 jam lalu

    Patriark Ekumenis Kecam Dukungan Gereja Ortodoks Rusia atas Konflik Ukraina

    Menurut Patriark Ekumenis Bartholomew, Gereja Ortodoks Rusia harus ikut bertanggung jawab atas konflik di Ukraina

    Baca Selengkapnya

    Komentar
    Additional JS