Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Malaysia Airlines MH370 Pilihan

    HEADLINE: Pesawat Malaysia Airlines MH370 Telah 9 Tahun Hilang Misterius, Misi Pencarian Bakal Dilanjutkan? - Liputan 6

    6 min read

     

    HEADLINE: Pesawat Malaysia Airlines MH370 Telah 9 Tahun Hilang Misterius, Misi Pencarian Bakal Dilanjutkan?

    Perbesar
    Keuarga korban pesawat Malaysia Airlines MH370 berdoa di Metro Park Hotel in Beijing. (AFP)

    Liputan6.com, Jakarta - Menghilang tanpa jejak. Sudah 9 tahun berlalu, misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 belum juga terpecahkan.

    Pada 8 Maret 2014, pesawat Boeing 777-200ER dilaporkan hilang dari radar. Pesawat yang membawa 239 orang di dalamnya itu baru saja lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China.

    Setelah hampir 1 dekade tidak ada kejelasan, para keluarga korban pesawat nahas itu pun meminta pemerintah Malaysia mengizinkan perusahaan eksplorasi dasar laut Amerika Serikat (AS), Ocean Infinity, melakukan pencarian kembali bangkai pesawat yang hilang itu.

    Misi pencarian MH370 yang menelan biaya US$ 135,36 juta atau sekitar Rp2 triliun itu telah dihentikan pada Januari 2017. Namun, pada 2018, Malaysia melibatkan Ocean Infinity dalam proses pencarian pesawat MH370 di Samudera Hindia bagian selatan.

    Saat itu, pemerintah Malaysia berjanji akan membayar hingga US$ 70 juta jika perusahaan tersebut menemukan bangkai pesawat. Namun operasi itu tak membuahkan hasil.

    Pada acara peringatan 9 tahun hilangnya MH370 yang diadakan kerabat terdekat penumpang di Malaysia, CEO Ocean Infinity, Oliver Plunkett, mengungkapkan harapan agar pencarian MH370 dapat kembali dilanjutkan di kapal armada baru mereka di Samudra Hindia Selatan. Pihaknya siap untuk memulai kembali pencarian pada musim panas 2023, sesuai dengan dukungan dan persetujuan pemerintah.

    "Tahun lalu saya mengunjungi menteri transportasi saat itu (Datuk Seri Dr Wee Ka Siong) untuk berbagi rincian pekerjaan yang telah kami lakukan hingga saat itu dan untuk mengisyaratkan keinginan kami untuk memulai kembali pencarian," katanya seperti dilansir nst.com.my.

    Pada acara yang sama, Para keluarga korban mendesak pemerintah Malaysia menerima proposal Ocean Infinity dengan biaya bersyarat, yang hanya akan dibayar jika berhasil menemukan bangkai pesawat MH370.

    "Ocean Infinity, selama 12 bulan terakhir membuat kemajuan nyata bekerja sama dengan banyak orang untuk lebih memahami peristiwa pada 2014," ungkap pihak keluarga korban yang tergabung dalam kelompok Voice370.

    Dalam sebuah pesan kepada keluarga yang dibacakan pada acara peringatan tersebut, Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke bersumpah untuk tidak menutup kasus MH370. Disebutkan, proses pencarian bangkai pesawat sangat dimungkinkan untuk dilakukan kembali jika ada "informasi baru dan kredibel" pada lokasi potensial jatuhnya pesawat MH370.

    Para penyelidik Malaysia sebelumnya tidak mengambil kesimpulan tentang apa yang terjadi di dalam pesawat. Namun, mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa pesawat itu sengaja keluar jalur.

    Pada akhir 2022, pensiunan insinyur aerospace Inggris, Richard Godfrey, merilis laporan terbaru berdasarkan puing MH370 yang baru ia temukan dari seorang nelayan. Puing itu diduga bagian dari main landing gear trunnion door.

    Godfrey menemukan puing terbaru itu di Pantai Selatan Semenanjung Antsiraka di Madagaskar. Puing itu ditemukan oleh nelayan pada 2017 setelah terjadi badai. Sebelumnya, ada empat puing MH370 yang juga pernah ditemukan di lokasi tersebut.

    "Puing itu hampir yakin berasal dari MH370 dan mirip dengan barang puing-puing lainnya yang mengambang di Samudera Hindia Barat dan kemudian ditunjukkan berasal dari sebuah Boeing 777 atau secara spesifik dari Boeing 777-200ER dengan registrasi 9M-MRO yang digunakan untuk penerbangan nomor MH370," tulis Richard Godfrey di situs MH370search.com.

    Berdasarkan analisis Godfrey, kerusakan pada puing pintu landing gear tersebut menandakan pesawat menukik dengan cepat supaya hancur lebur. Pilot yang membawa pesawat diduga aktif terlibat.

    "Kecelakaan MH370 sama sekali bukan pendaratan halus di samudera," tulis Godfrey.

    "Analisis pakar menunjukkan bahwa flaps tersebut tidak dibuka secara parsial sebagaimana kasus pendaratan laut. Kemungkinan realistisnya bahwa landing gear diturunkan menunjukkan bahwa seorang pilot aktif dan adanya upaya untuk memastikan pesawat tenggelam secepatnya usai benturan," ujarnya.

    Meski puing tersebut menunjukkan bagaimana pesawatnya terjatuh, Godfrey tidak menyebut siapa sebenarnya yang menerbangkan pesawat MH370 sehingga mengalami kecelakaan. "Kami tidak bisa menjelaskan siapa yang menerbangkan pesawatnya atau mengapa. Diharapkan bahwa puing ini akan melalui pemeriksaan profesional dan analisis agar membawa identifikasi dan asal dari benda itu," ungkap Godfrey.

    Infografis Desakan Pencarian Pesawat MH370 Pasca-Hilang Misterius 9 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)
    Perbesar
    Infografis Desakan Pencarian Pesawat MH370 Pasca-Hilang Misterius 9 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)

    Pakar penerbangan Indonesia, Arista Atmadjati sudah mengikuti kasus MH370 selama bertahun-tahun, termasuk teori konspirasinya. Ia menegaskan bahwa sudah tidak mungkin lagi ada korban selamat dari pesawat tersebut.

    "Sudah enggak mungkin kalau masih hidup," ujar Arista kepada Liputan6.com, Rabu (8/3/2023).

    "Tapi kalau puing-puingnya bisa jadi masih, terutama untuk bagian sayap ya, bagian ekor. Itu kan sebagian sudah ketemu di Kepulauan Madagaskar," jelas Arista.

    Pencarian pesawat hilang di lautan bukanlah hal yang murah. Sebelumnya, Arista berkata ini berbeda ketimbang kecelakaan pesawat di darat yang asapnya bisa terlihat.

    Sebulan sesudah kecelakaan saja, menurutnya, kemungkinan korban selamat sudah tidak ada. Operasi pencarian pun harganya mahal bagi maskapai.

    "Bisa bangkrut Malaysia Airlines. Bisa bangkrut. Karena melibatkan teknologi yang jarang, yang mahal, dari Barat. Itu kan yang saya ikutin dari Jerman, dari Australia, mana ada yang murah," kata Arista.

    Terpisah, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim mencoba untuk menjelaskan hilangnya pesawat MH370 dari dua sisi.

    "Ada jawaban realistis, ada jawaban teori konspirasi. Jawaban realistis itu pengumuman Air Accidents Investigation Branch UK," ucap Chappy Hakim kepada Liputan6.com.

    Berdasarkan laporan BBC, AAIB menyebut posisi terakhir dari MH370 berada di samudra sebelah barat Perth, Australia. Chappy juga menyorot hal tersebut.

    "Diperkirakan sebelah barat Australia," jelasnya.

    Ketika ditanya apakah masih ada kemungkinan MH370 ditemukan, Chappy menegaskan bahwa jawaban yang realistis telah diberikan oleh AAIB, bahkan tidak ada tempat pendaratan yang dekat dengan lokasi terakhir pesawat MH370.

    Pada 2014, Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak juga menyatakan hal serupa terkait lokasi tersebut.

    "Ini adalah sebuah lokasi yang terpencil, jauh dari adanya daerah pendaratan. Maka dari itu dengan kesedihan mendalam dan penyesalan bahwa saya menginformasikan anda bahwa, berdasarkan data baru ini, penerbangan MH370 berakhir di Samudra Hindia selatan," kata Najib pada 2014.

    Komentar
    Additional JS