SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) dilaporkan telah menembakkan rudal balistik di lepas pantai timurnya. Peluncuran itu menjadi yang terbaru dalam serangkaian uji senjata ketika Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) melakukan latihan militer bersama terbesar mereka dalam beberapa tahun terakhir. 

Hal itu dilaporkan Militer Korsel pada Selasa (14/3/2023). Sayangnya, detail lainnya, termasuk jangkauan terbang rudal belum tersedia.

Peluncuran itu dilakukan dua hari setelah Korut menguji coba dua rudal jelajah strategis dari kapal selam, dan kurang dari seminggu setelah pemimpin Kim Jong Un memerintahkan militer untuk mengintensifkan latihan untuk mencegah dan menanggapi 'perang sesungguhnya'. 

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan negaranya sedang mengumpulkan informasi tentang rudal tersebut. Mereka belum memastikan adanya kerusakan di dalam negeri terkait peluncuran tersebut.

Pasukan Korsel dan AS memulai latihan bersama selama 11 hari, yang dijuluki 'Perisai Kebebasan 23', pada hari Senin. Latihan diadakan dalam skala yang terbesar sejak 2017 untuk melawan ancaman Korut yang semakin meningkat. 

Korut sendiri telah lama meradang pada latihan sekutu dan menyebutnya sebagai latihan untuk invasi.

Pada hari Minggu (12/3/2023), media pemerintah Korut, KCNA melaporkan, negara tersebut telah memutuskan untuk mengambil tindakan pencegahan perang dengan mengatakan provokasi perang AS dan Korsel mencapai 'garis merah'.

Korut telah melakukan sejumlah uji coba rudal dan latihan dalam satu tahun terakhir. Langkah itu dikatakannya sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan penangkal nuklir dan membuat lebih banyak senjata.

Editor : Umaya Khusniah

Follow Berita iNews di Google News