AS Tawarkan Bantuan ke Ukraina untuk Selidiki Kejahatan Perang Rusia - inews
AS Tawarkan Bantuan ke Ukraina untuk Selidiki Kejahatan Perang Rusia

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) akan menawarkan bantuan tambahan ke Ukraina terkait penyelidikan kejahatan perang yang dilakukan Rusia sekaligus mengadili pasukannya yang menjadi tersangka.
Hal itu disampaikan Jaksa Agung AS, Merrick Garland pada Senin (17/4/2023). Dia mengatakan Departemen Kehakiman berniat menunjuk seorang jaksa dan penasihat hukum untuk membantu Ukraina dalam upayanya menyelidiki kasus kejahatan perang.
"Jaksa akan berbasis di Den Haag tepatnya di Eurojust, Badan Kerja Sama Peradilan Pidana Uni Eropa," kata Garland, setelah pertemuannya dengan Jaksa Agung Ukraina, Andriy Kostin.
Garland menambahkan, seorang penasihat hukum residen juga akan dikirim ke Kedutaan Besar AS di Kiev musim panas ini.
Jaksa Ukraina telah bekerja dengan Departemen Kehakiman untuk menyelidiki kejahatan perang di mana AS memiliki yurisdiksi, seperti mereka yang membunuh atau melukai orang Amerika. Kongres baru-baru ini juga memperluas wewenang departemen untuk mengadili setiap penjahat perang yang ditemukan di AS.
"Kami telah membuat kemajuan yang baik sehubungan dengan beberapa tersangka. Penyelidikan "berjalan sangat baik," kata Garland kepada wartawan.

Rusia membantah terlibat dalam kejahatan perang dan menyangkal sengaja menyerang warga sipil.
Jaksa Agung Ukraina, Andriy Kostin mengaku menyambut baik bantuan dari Departemen Kehakiman. Dia mengatakan Ukraina juga berbicara dengan badan intelijen AS tentang kemungkinan berbagi informasi intelijen untuk menyelidiki dan mengadili kejahatan perang tertentu yang dilakukan oleh Rusia.
Juni lalu, Garland menunjuk jaksa veteran Eli Rosenbaum untuk memimpin Tim Akuntabilitas Kejahatan Perang baru. Mereka bertugas mengoordinasikan dan memberikan bantuan kepada mitra internasional untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis bukti guna meminta pertanggungjawaban tersangka penjahat perang Rusia.
Pada Maret 2022, departemen tersebut juga meluncurkan gugus tugas baru yang dikenal sebagai "KleptoCapture". Mereka didedikasikan untuk menegakkan sanksi, pembatasan ekspor, dan penanggulangan ekonomi yang dirancang untuk membekukan Rusia dari pasar global.
Editor : Umaya Khusniah
Follow Berita iNews di Google News