TAIPEI, iNews.id - China mulai beraksi merespons kunjungan Presiden Taiwan Tsai Ing Wen ke Amerika Tengah termasuk transit di Amerika Serikat (AS). Sembilan pesawat militer China melintasi garis batas tak resmi yang membatasi kedua wilayah, Jumat (31/3/2023).

Voucher Spesial iNews

Kupon Shopee

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Taiwan menyatakan, pesawat-pesawat China melakukan patroli kesiapan tempur, seraya mengecam aktivitas itu sebagai tindakan tak rasional. Sembilan pesawat China itu melintas di beberapa titik wilayah utara, tengah, dan selatan garis batas.

Militer Taiwan merespons dengan mengerahkan jet tempur serta kapal perang untuk memantau situasi sambil memegang prinsip tidak ingin memicu konflik dan perselisihan.

"Pengerahan pasukan militer Komunis sengaja menciptakan ketegangan di Selat Taiwan, tidak hanya merusak perdamaian dan stabilitas, tapi berdampak negatif pada keamanan kawasan dan pembangunan ekonomi," bunyi pernyataan, dikutip dari Reuters.

Presiden Tsai transit di New York pada Rabu lalu waktu setempat dalam rangka perjalanan ke Amerika Tengah. Dia berpidato di hadapan para pendukungnya, menyampaikan bahwa hubungan Taiwan dan AS saat ini lebih dekat daripada sebelumnya. Tsai juga berterima kasih kepada AS karena menerapkan perjanjian keamanan yang membantu Taiwan mendapatkan peralatan dan persenjataan militer guna menghadapi provokasi China.

Pekan depan Tsai kembali transit di AS, kali ini di Los Angeles, setelah melakukan perjalanan ke beberapa negara Amerika Tengah. Dia dijadwalkan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.

China mengancam akan membalas AS jika menerima Tsai. Disebutkan, pertemuan itu bisa mengarah pada konfrontasi serius dalam hubungan kedua negara.

China menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya sehingga tidak punya hak untuk menjalin hubungan negara dengan negara. 

Pertemuan Tsai dan McCarthy tampaknya akan memicu kemarahan China lebih besar. China menggelar latihan perang besar-besaran di sekitar Taiwan pada Agustus 2022 terkait kunjungan Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News