Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Featured Pilihan Sudan

    Warga Amerika Gunakan Jasa Keamanan Swasta untuk Bisa Keluar dari Sudan- Beritasatu

    9 min read

     

    Warga Amerika Gunakan Jasa Keamanan Swasta untuk Bisa Keluar dari Sudan

    Senin, 24 April 2023 | 13:09 WIB
    Surya Lesmana / LES
    Kendaraan militer yang hancur akibat pertempuran di selatan di Khartoum, Sudan, Kamis, 20 April 2023.
    Kendaraan militer yang hancur akibat pertempuran di selatan di Khartoum, Sudan, Kamis, 20 April 2023. (AP)

    Khartoum, Beritasatu.com – Jasa keamanan swasta telah disewa oleh warga Amerika dan warga negara asing lainnya untuk keluar dari Sudan. Hal ini dilakukan, setelah Pemerintah AS telah mengindikasikan tidak memiliki rencana untuk membantu evakuasi warga sipil.

    Konflik yang meningkat di Sudan telah menimbulkan perbandingan dengan saat penarikan pasukan dan warga sipil Amerika dari Afghanistan di tahun 2021.

    Setelah AS mengatakan tidak akan melakukan misi untuk mengevakuasi warga Amerika dari Sudan yang dilanda konflik, dengan alasan masalah keamanan, pihak perusahaan keamanan swasta dikontrak beberapa warga yang membayar mereka untuk membawa ke tempat yang aman.

    Advertisement

    Minggu (23/4/2023) dini hari di Sudan, pasukan khusus AS, di bawah perintah Presiden Joe Biden, mengevakuasi 70 staf dan keluarga mereka dari Kedutaan Besar AS di Sudan ketika negara itu mengalami kekerasan atas perebutan kekuasaan antara pemimpin de facto negara itu dan kepala kelompok paramiliter saingannya.

    Dalam sebuah pernyataan, Biden menyerukan agar kekerasan di Sudan diakhiri dengan "gencatan senjata segera dan tanpa syarat". Namun, AS mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya tidak akan mengevakuasi sekitar 16.000 warga negara AS yang masih tinggal di negara tersebut.

    "Kami telah menyarankan orang Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke Sudan sejak Agustus 2021, dan peringatan keamanan kedutaan AS di Khartoum pada 16 April menyatakan bahwa karena situasi keamanan yang tidak pasti di Khartoum dan penutupan bandara, orang Amerika seharusnya tidak mengharapkan pemerintah AS melakukan evakuasi terkoordinasi saat ini," Vedant Patel, Wakil Juru Bicara Kepala Departemen Luar Negeri AS.

    Sangat penting bagi warga AS di Sudan membuat pengaturan sendiri untuk tetap aman dalam keadaan sulit ini."

    Akibatnya, beberapa warga memutuskan untuk menyewa keamanan swasta, menurut laporan dari The Wall Street Journal (WSJ) .

    Dale Buckner, CEO perusahaan keamanan swasta Global Guardian, mengatakan kepada WSJ bahwa staf perusahaan telah mengawal lusinan ekspatriat ke negara tetangga, terkadang itu mereka lakukan sambil menghindari tembakan, artileri, dan tembakan mortir.

    "Tim penyelamat kami harus menavigasi lusinan pos pemeriksaan di zona perang aktif," kata Buckner kepada WSJ. "Kami memiliki ratusan klien lain yang menunggu. Tapi ini kondisinya semakin berbahaya."

    Tim Global Guardian terdiri dari mantan personel operasi khusus militer dan penegak hukum federal yang memberikan layanan internasional, termasuk perlindungan aset, keamanan pribadi, dan evakuasi dari Sudan ke Mesir dan Eritrea selama seminggu terakhir. Perusahaan ini diketahui juga membantu mengevakuasi warga Ukraina pada awal invasi Rusia ke negara itu.

    Buckner sendiri adalah veteran Angkatan Darat AS selama 24 tahun dengan pengalaman misinya di Irak, Afghanistan, Kuwait, Kolombia, Kuba, El Salvador, Chile, Panama, dan Haiti.

    Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Buckner mengatakan, bahwa karyawan Global Guardian melaporkan paramiliter bersenjata Sudan berada di berbagai pos pemeriksaan, jembatan yang runtuh, dan wilayah udara yang sepenuhnya tertutup untuk pesawat sipil.

    Buckner mengatakan kepada CNN bahwa situasinya menjadi lebih sulit bagi staf, yang harus menunggu gencatan senjata sementara untuk mengangkut orang ke luar negeri.

    Buckner memberi tahu bahwa beberapa upaya gencatan senjata pertama "gagal karena orang-orang di tingkat terbawah tidak benar-benar memahami pesan itu."

    “Anda dapat membayangkan bahwa risikonya di sini adalah karena Anda memiliki pasukan di kedua sisi yang dikerahkan di seluruh negeri, bahwa pada tingkat terendah komunikasi tidak sampai ke mereka, dan karenanya pertempuran terus berlanjut,” kata Buckner.

    "Jadi ada risiko nyata di sini bahkan dengan gencatan senjata resmi, dengan jendela peluang itu datang, kita masih bisa melihat pertempuran."

    Buckner juga mengatakan infrastruktur transportasi, sumber air, dan rumah sakit menjadi sasaran pertempuran.

    Perjalanan menjadi lebih sulit akibat penutupan bandara di Khartoum, ibu kota negara. Mereka yang mencoba melarikan diri dari Sudan menghadapi jalan berbahaya yang sulit diakses, jarak yang jauh ke laut, dan negara tetangga yang mungkin memusuhi warga AS, seperti Eritrea,Associated Press melaporkan.

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    Bagikan

    BERITA TERKAIT

    Siang ini, Tim Evakuasi WNI di Sudan akan Berangkat dari Halim

    Siang ini, Tim Evakuasi WNI di Sudan akan Berangkat dari Halim

    INTERNASIONAL
    Pertempuran di Sudan, Serangan Udara Militer Melukai Warga Prancis

    Pertempuran di Sudan, Serangan Udara Militer Melukai Warga Prancis

    INTERNASIONAL
    Pemerintah Prancis Mulai Evakuasi Warganya dari Sudan

    Pemerintah Prancis Mulai Evakuasi Warganya dari Sudan

    INTERNASIONAL
    Pertempuran di Sudan Memanas, Kemenlu Siapkan Proses Evakuasi WNI

    Pertempuran di Sudan Memanas, Kemenlu Siapkan Proses Evakuasi WNI

    INTERNASIONAL
    Pertempuran Berlanjut, Militer Sudan Setuju Bantu Evakuasi Warga Asing

    Pertempuran Berlanjut, Militer Sudan Setuju Bantu Evakuasi Warga Asing

    INTERNASIONAL
    WHO Catat Sebanyak 413 Korban Tewas Selama Pertempuran di Sudan

    WHO Catat Sebanyak 413 Korban Tewas Selama Pertempuran di Sudan

    INTERNASIONAL

    BERITA TERKINI

    Wisatawan Membeludak, Polisi Tutup Akses ke Anyer

    Wisatawan Membeludak, Polisi Tutup Akses ke Anyer

    NUSANTARA 3 menit yang lalu
    Serangan di Burkina Faso, 60 Warga Sipil Tewas

    Serangan di Burkina Faso, 60 Warga Sipil Tewas

    INTERNASIONAL 3 menit yang lalu
    Angka Kecelakaan Arus Mudik Lebaran di Jatim Meningkat 10 Persen

    Angka Kecelakaan Arus Mudik Lebaran di Jatim Meningkat 10 Persen

    NUSANTARA 4 menit yang lalu
    Pemudik Dibegal di Makassar, Pelaku Bertato Meringis Kesakitan Ditembak Polisi

    Pemudik Dibegal di Makassar, Pelaku Bertato Meringis Kesakitan Ditembak Polisi

    NUSANTARA 11 menit yang lalu
    Apa Itu Introvert? Ini Pengertian dan Jenisnya

    Apa Itu Introvert? Ini Pengertian dan Jenisnya

    LIFESTYLE 12 menit yang lalu
    Lupakan Gelar Pemain Muda Terbaik Liga 1, Rio Fahmi Fokus di Timnas U-22

    Lupakan Gelar Pemain Muda Terbaik Liga 1, Rio Fahmi Fokus di Timnas U-22

    SPORT 14 menit yang lalu
    Bandara Husein Sastranegara Catat Arus Balik ke Bandung 2.500 Orang

    Bandara Husein Sastranegara Catat Arus Balik ke Bandung 2.500 Orang

    NUSANTARA 15 menit yang lalu
    Arus Balik di Jalur Selatan Limbangan Garut Macet Dua Arah

    Arus Balik di Jalur Selatan Limbangan Garut Macet Dua Arah

    NUSANTARA 21 menit yang lalu
    Ternyata Segini Jumlah Kelahiran dan Kematian dalam Setahun

    Ternyata Segini Jumlah Kelahiran dan Kematian dalam Setahun

    OTOTEKNO 23 menit yang lalu
    Airnav Semarang Minta Masyarakat Patuhi Larangan Balon Udara

    Airnav Semarang Minta Masyarakat Patuhi Larangan Balon Udara

    NUSANTARA 24 menit yang lalu
    Infografik TextInfografik Penyelenggaraan Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H
    B-FILES
    Perlu Terobosan Hukum Bongkar Transaksi Rp 189 T di Kemenkeu

    Perlu Terobosan Hukum Bongkar Transaksi Rp 189 T di Kemenkeu

    Komentar
    Additional JS