JPMorgan Chase Selamatkan First Republic Bank dari Kolaps - Beritasatu
JPMorgan Chase Selamatkan First Republic Bank dari Kolaps

Jakarta, Beritasatu.com - Regulator mengambil alih First Republic Bank dan menandatangani kesepakatan untuk menjual sebagian besar operasinya ke JPMorgan Chase, menghindari kolaps yang dapat memicu krisis perbankan.
JPMorgan mengatakan bahwa mereka akan mengambil semua deposit First Republic senilai US$ 92 miliar (Rp 1.350 triliun), termasuk yang diasuransikan dan yang tidak. Selain itu, JPMorgan juga akan membeli sebagian besar aset bank, termasuk sekitar US$ 173 miliar dalam bentuk pinjaman dan US$ 30 miliar dalam bentuk sekuritas.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) akan membagi kerugian dengan JPMorgan atas pinjaman First Republic. FDIC memperkirakan bahwa dana asuransi mereka akan kehilangan sekitar US$ 13 miliar dalam kesepakatan ini. JPMorgan juga mengatakan bahwa mereka akan menerima pendanaan senilai US$ 50 miliar dari FDIC.
First Republic, yang berbasis di San Francisco, merupakan bank terbesar kedua yang gagal dalam sejarah Amerika Serikat. Bank ini kehilangan deposit senilai US$ 100 miliar pada Maret setelah kehancuran bank tetangga Silicon Valley Bank. Setelah sekelompok bank besar Amerika Serikat menyelamatkannya dengan deposito senilai US$ 30 miliar, bank ini berjuang untuk bertahan hidup selama beberapa minggu. Deposito tersebut akan dikembalikan setelah kesepakatan ini ditutup, kata JPMorgan.
Tiga dari empat kegagalan bank terbesar dalam sejarah AS terjadi dalam dua bulan terakhir. First Republic, yang memiliki aset sekitar US$ 233 miliar pada akhir kuartal pertama, menempati urutan kedua setelah kehancuran Washington Mutual Inc. pada tahun 2008. Silicon Valley Bank dan Signature Bank, lender yang berbasis di New York, juga gagal pada bulan Maret.
Kesepakatan ini berarti JPMorgan, bank terbesar di AS, diuntungkan karena menjadi semakin besar di tengah krisis kepercayaan perbankan. Bank ini mengatakan bahwa mereka mendapatkan sekitar US$ 50 miliar dalam deposit baru dari pelanggan yang panik dan ingin memindahkan uang mereka ke bank yang terlalu besar untuk gagal (too bog to fail) setelah kegagalan Maret lalu. JPMorgan memiliki deposito sebesar $2,4 triliun pada akhir kuartal pertama.
Megabank tersebut mengatakan bahwa mereka berusaha untuk membantu menstabilkan sistem keuangan. "Bagian dari krisis ini sudah berakhir," kata CEO JPMorgan Jamie Dimon pada hari Senin. "Semua orang harus mengambil napas dalam-dalam."
Baik First Republic maupun Washington Mutual kini sepenuhnya dimiliki oleh JPMorgan. Dimon memainkan peran kunci dalam upaya sebelumnya untuk menyelamatkan Republik Pertama. Banknya adalah salah satu kontributor terbesar untuk deposit US$ 30 miliar, dan dia mencoba menggalang bank lain untuk mengambil langkah tambahan untuk membantu. Para bankirnya juga dipekerjakan untuk menasihati First Republic tentang berbagai pilihannya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
BERITA TERKAIT

Kolaps! Studi Ini Ungkap 186 Bank AS Berisiko Gagal

Wall Street Melemah Tipis, Investor Tunggu Rapat the Fed Rabu

Lelang First Republic Bank, PNC Financial dan JP Morgan Ajukan Tawaran Terakhir

Harga Emas Turun di Bawah US$ 2.000 karena Imbal Hasil Obligasi

Dow Jones dan S&P Menguap karena Tekanan First Republic Bank

Ditinggal Nasabah, Saham First Republic Bank Anjlok ke Titik Nadir
BERITA TERKINI

Dukung KTT ASEAN, Pelni Siapkan KM Sinabung untuk Akomodasi Terapung

Bareskrim Mabes Polri Kantongi Nama Agen yang Rekrut WNI Korban Penjualan Orang ke Myanmar

Kolaps! Studi Ini Ungkap 186 Bank AS Berisiko Gagal

Kasus Bule Ludahi Imam Masjid di Bandung Dilimpahkan ke Imigrasi

Top 5 News: Aditya Diancam Dibunuh Ken Admiral hingga Koalisi Golkar-PKB

Wayan Koster Pastikan Israel Absen di Ajang AWBG 2023

Samakan Ayat Al-Qur'an dengan Mantra, Seorang Dokter Dilaporkan Warga Nahdliyin ke Polda Jatim

Bali Era Baru, Wayan Koster: Bersih-bersih Turis Nakal

Kembangkan Startup Coldspace, ASSA Raih Dana US$ 3,8 Juta

Soal Temuan Hasil Survei LSI, Begini Tanggapan Kemenag


B-FILES
