Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Pilihan

    Ritual Ngampar Bide, Upacara Adat Dayak Sebelum Dimulainya Pekan Gawai By BeritaSatu

    2 min read

     

    Ritual Ngampar Bide, Upacara Adat Dayak Sebelum Dimulainya Pekan Gawai

    By BeritaSatu.com
    beritasatu.com
    Ritual Ngampar Bide di Rumah Radakng, Kota Pontianak, Kalimantan Barat meminta kepada Jubata
    Ritual Ngampar Bide di Rumah Radakng, Kota Pontianak, Kalimantan Barat meminta kepada Jubata

    Pontianak, Beritasatu.com - Panitia pelaksana Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-37 menggelar ritual adat Ngampar Bide, di Rumah Radakng, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (19/5/2023) sore. Ngampar Bide dilakukan sehari sebelum PGD ke-37 resmi dibuka pada Sabtu (20/5/2023).

    Ritual sakral Ngampar Bide ini, merupakan upacara adat masyarakat suku Dayak sebelum dimulainya pekan gawai atau pesta panen padi, untuk meminta izin kepada Sang Penguasa Alam, Jubata (Tuhan) dan leluhur, agar pelaksanaan pekan budaya itu bisa berlangsung lancar dan tanpa hambatan.

    Ngampar Bide yang bermakna "Menghampar Tikar" ini, dipimpin oleh temenggung adat yang kemudian merapal mantra-mantra. Di hadapannya telah disediakan sesajen yang telah didoakan menurut kepercayaan leluhur masyarakat tradisional suku Dayak.

    "Ngampar Bide itu adalah sebagai ungkapan rasa syukur kita bahwa akan melaksanakan pekan gawai," kata Koordinator Ngampar Bide, Herculanus Didi.

    Didi menjelaskan, panitia atau Ampu Gawe meminta kepada Jubata (Tuhan) untuk memudahkan pelaksanaan gawai melalui ritual tersebut. Sehingga tidak ada gangguan dari luar maupun dalam selama penyelenggaraan PGD nantinya.

    "Selama berlangsung (Gawai Dayak) kita dalam keadaan aman, lancar, sukses dan tanpa gangguan-gangguan yang berarti, karena yang namanya gawai ini dilakuan puluhan ribu orang dari berbagai elemen dan sub suku yang ada," paparnya.

    Prosesi Ngampar Bide di antaranya memanjatkan doa Nyangahant, untuk menyampaikan permohonan kepada Tuhan yang dipimpin oleh seorang Panyangahtn dan akan melantunkan doa-doa secara lisan.

    Penyampaian doa beriringan dengan pemasangan Pamabakng di depan gerbang rumah Radakng dan panggung PGD. Pamabakng merupakan simbol masyarakat Dayak Kanayatn yang bertujuan untuk memohon bantuan lelulur untuk mencegah konflik pada PGD ke-37.

    Seremonial pembukaan PGD ke-37 sendiri rencananya akan dilakukan secara resmi oleh Menteri Pariwisata RI, Sandiaga Salahudin Uno pada Sabtu (20/5/2023). Rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak 15 Mei 2023 dan akan ditutup pada 23 Mei 2023 mendatang.

    PGD ke-37 melibatkan berbagai etnis di Kalbar. Diisi dengan stan-stan kuliner dan budaya kemudian lomba-lomba yaitu bujang dara gawai, lagu Dayak, pencak silat, pangka’ gasing, melukis perisai, menumbuk padi dan menampik, penyumpit, busana kategori anak dan terakhir lomba tato.

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    URL berhasil di salin.
    Komentar
    Additional JS