Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Afganistan Featured Pilihan

    60 Gadis Afghanistan Dilarikan ke Rumah Sakit usai Diracuni di Sekolah - inews

    2 min read

    60 Gadis Afghanistan Dilarikan ke Rumah Sakit usai Diracuni di Sekolah

    5-6 minutes60 Gadis Afghanistan Dilarikan ke Rumah Sakit usai Diracuni di Sekolah Para murid perempuan di Afghanistan harus berjuang keras mendapatkan pendidikan di tengah tekanan rezim Taliban (ilustrasi). (Foto: Reuters)

    KABUL, iNews.id – Sekitar 60 gadis Afghanistan dirawat di rumah sakit setelah diracuni di sekolah mereka di wilayah utara negara itu. Peristiwa itu diungkapkan oleh polisi setemapt pada Senin (5/6/2023).

    Shopee

    Kupon Shopee
    • Total Quota: 25
    • Short T&C: Cashback 15%, Min. Spending Rp275,000, Max Cashback Rp50,000
    • Payment: ShopeePay/Shopee PayLater
    • Validity: until 16 July 2022
    • All user

    LIHAT
    KODE TM3

    S&K 📅 16 Jul 2023

    Reuters melansir, peracunan itu menargetkan sekolah perempuan di Provinsi Sar-e Pol, Afghanistan.

    Baca Juga

    Tentara Iran dan Pasukan Taliban Bentrok Lagi, Ada Korban Jiwa di Kedua Pihak

    “Beberapa orang tak dikenal memasuki sekolah anak perempuan di Distrik Sancharak dan meracuni sejumlah kelas, ketika anak perempuan datang ke kelas mereka diracuni,” kata Juru Bicara Polisi Sar-e-Pol, Den Mohammad Nazari.

    Dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait insiden itu. Belum diketahui zat yang digunakan ataupun pihak yang diduga bertanggung jawab di balik aksi peracunan itu.

    Baca Juga

    Taliban Belum Diundang ke Pertemuan PBB tentang Afghanistan di Doha

    Nazari mengatakan, gadis-gadis itu dilarikan ke rumah sakit. Dia memastikan mereka semua masih dalam “kondisi baik”. Sampai berita ini ditulis, belum ada tersangka yang ditangkap dalam kasus itu.

    Di negara tetangga Iran, insiden keracunan di sekolah perempuan menyebabkan sakit sekitar 13.000 siswa yang sebagian besar perempuan sejak November.

    Baca Juga

    Taliban Bunuh Pemimpin ISIS Dalang Bom Bunuh Diri di Bandara Afghanistan

    Selama pemerintahan Afganistan sebelumnya yang didukung asing, beberapa serangan peracunan, termasuk dugaan serangan gas, di sekolah perempuan, juga  terjadi.

    Pemerintahan Taliban telah mencegah sebagian besar pelajar perempuan untuk bersekolah di sekolah menengah dan universitas sejak kelompok itu mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 2021. Langkah Taliban itu menuai kecaman dari pemerintah internasional dan banyak warga Afghanistan.

    Otoritas Taliban tetap membuka sekolah dasar untuk anak perempuan, hingga usia sekitar 12 tahun. Mereka menyatakan, tetap mendukung pendidikan perempuan dalam kondisi tertentu.

    Editor : Ahmad Islamy Jamil

    Follow Berita iNews di Google News



    Lokasi Tidak Terdeteksi

    Anda sedang menikmati berita di sekitar Anda

    Aktifkan untuk mendapatkan berita di sekitar Anda

    Komentar
    Additional JS