Beban Keuangan Naik, Laba Danamon Menciut 11 Persen Jadi Rp 1,6 T By BeritaSatu
Beban Keuangan Naik, Laba Danamon Menciut 11 Persen Jadi Rp 1,6 T
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F02%2F1676607319-1820x1160.webp)
Jakarta, Beritasatu.com- PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) membukukan laba bersih (bank only) sebesar Rp 1,69 triliun, turun 11,05% year on year (yoy) pada semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,51 triliun.
Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan, Senin (31/7/2023), perolehan laba tersebut telah didukung penyaluran kredit yang cukup baik. Namun sejumlah pos beban atau biaya yang dibukukan emiten bersandi BBLD ini melambung.
Danamon mencetak pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp 4,28 triliun atau hanya naik 3,17% (yoy) pada semester I 2023. Beban bunga naik 52,47% (yoy) menjadi Rp 1,69 triliun pada paruh pertama ini, meski pendapatan bunga tumbuh 13,56% (yoy) menjadi Rp 5,97 triliun.
Dari perolehan itu, marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) anak usaha MUFG Bank Ltd ini masih terjaga di level 5,13%, naik sedikit dari 5,10%. Kenaikan beban bunga ini tidak terlepas dari perubahan komposisi dana pihak ketiga (DPK).
Adapun DPK Danamon cenderung menurun tipis 0,25% (yoy) menjadi Rp 125,39 triliun pada semester I 2023. Dana murah berupa tabungan dan giro bergerak menurun. Jika dirinci, tabungan turun 8,13% year to date (ytd) menjadi Rp 43,90 triliun. Begitu juga giro yang susut sampai 18,19% (ytd) menjadi Rp 26,32 triliun.
Di saat bersamaan, deposito dari perseroan meningkat 29,60% (ytd) menjadi Rp 55,17 triliun. Dengan demikian, rasio dana murah (current account saving account/CASA)) Danamon ikut susut dari 63,60% menjadi 56,00%, jika ditilik dari tahun berjalan.
Di sisi lain, perolehan laba Danamon juga mesti tertahan dengan peningkatan beban operasional selain bunga bersih sebesar 18,48% (yoy) menjadi Rp 24,83 triliun pada semester I 2023. Hal ini, di antaranya dipengaruhi beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang terkerek 33,03% (yoy) menjadi Rp 1,20 triliun.
Pendapatan berbasis komisi/provisi/fee dan administrasi yang naik 11,45% (yoy) menjadi Rp 778,87 miliar belum mampu menambal laju peningkatan total beban operasional selain bunga. Alhasil, rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) dari Danamon naik dari 50,29% pada Juni 2022 menjadi 52,88% per Juni 2023.
Dari sisi intermediasi, total kredit/pembiayaan (bank only) dari Danamon masih mampu tumbuh 9,05% (ytd) menjadi Rp 132,93 triliun. Terbagi atas kredit konvensional sebesar Rp 121,69 triliun atau naik 7,97% (ytd), serta pembiayaan syariah naik 22,13% (ytd) menjadi Rp 11,24 triliun.