Lubang Runtuhan Raksasa Ditemukan di China, Apa Isinya? - inews
Lubang Runtuhan Raksasa Ditemukan di China, Apa Isinya?
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2023%2F07%2F10%2FLubang_runtuhan_sinkhole.jpg)
JAKARTA, iNews.id - Penjelajah gua menemukan sinkhole atau lubang runtuhan raksasa di China Selatan belum lama ini. Lubang semacam ini dikenal sebagai Tiangkeng dalam bahasa China.
Sinkhole di China Selatan yang baru ditemukan ini mempunyai kedalaman 630 kaki. Bagian bawah lubang memiliki hutan kuno yang membentang hampir sepanjang tiga lapangan sepak bola, dengan pepohonan menjulang setinggi lebih dari 100 kaki.
Sinkhole ditemukan penjelajah gua di luar desa Ping'e di Kabupaten Leye, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China Selatan. Menurut pemerintah China, lubang salah satu dari 30 sinkhole besar di kabupaten itu.
Sebuah tim penjelajah turun ke lubang tersebut pada 6 Mei 2022. Mereka menemukan pohon-pohon purba dan tumbuhan lainnya. Menurut Geological Survey AS, Karst jenis topografi, ideal untuk keajaiban geologi seperti sinkhole di Leye County, yang diciptakan air tanah yang melarutkan batuan kapur di bawah permukaan.
Sekitar 20 persen dari Amerika Serikat terdiri atas lanskap karst, termasuk atraksi seperti Gua Carlsbad di New Mexico dan Gua Mammoth di Kentucky, sebagaimana dikutip dari NPR.
Menurut NASA, sekitar 13 persen dari China ditutupi oleh topografi karst, dengan wilayah Guangxi menjadi contoh utama keindahannya. Lanskap karst bervariasi dalam ukuran dan bentuk tergantung pada iklim sekitarnya, kata George Veni, direktur eksekutif National Cave and Karst Research Institute, kepada Live Science.
"Di Cina Anda memiliki karst yang sangat spektakuler secara visual dengan lubang runtuhan (sinkhole) yang sangat besar dan pintu masuk gua raksasa dan sebagainya. Di bagian lain dunia Anda berjalan di atas karst dan Anda benar-benar tidak melihat apa-apa. Sinkhole mungkin cukup tenang, hanya berdiameter satu atau dua meter. Pintu masuk gua mungkin sangat kecil, jadi Anda harus menyelipkan jalan ke dalam mereka," tuturnya.
Institut Veni adalah organisasi saudara dari tim yang menemukan sinkhole baru, Institut Geologi Karst dari Survei Geologi China. Chen Lixin, yang memimpin tim ekspedisi gua Guangxi, mengatakan pohon prasejarah di dasar lubang tingginya hampir 130 kaki dan semak lebat di dasar hutan berdiri setinggi bahu.
Editor : Dini Listiyani
Follow Berita iNews di Google News