Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Tidak Ada Kategori

    Patahan Bumi Sepanjang 80,5 Km Ditemukan di Kanada, Berpotensi Picu Tsunami Besar di AS – Sindonews – https://bit.ly/46VbRox #Opsiin #Kopiminfo - https://ift.tt/EpsHaMu

    2 min read

    Patahan Bumi Sepanjang 80,5 Km Ditemukan di Kanada, Berpotensi Picu Tsunami Besar di AS – Sindonews December 10, 2023 at 11:25PM

    Patahan Bumi Sepanjang 80,5 Km Ditemukan di Kanada, Berpotensi Picu Tsunami Besar di AS

    Minggu, 10 Desember 2023 – 10:04 WIB
    Patahan Bumi Sepanjang 80,5 Km Ditemukan di Kanada, Berpotensi Picu Tsunami Besar di ASPara ilmuwan menemukan retakan atau patahan Bumi sepanjang 50 mil atau 80,5 km yang melintasi British Columbia di Kanada. Foto/Ilustrasi/Daily Mail
    A A A
    WASHINGTON – Para ilmuwan menemukan retakan atau patahan Bumi sepanjang 50 mil atau 80,5 km yang melintasi British Columbia di Kanada. Melihat dari letak patahan tersebut, berpotensi memicu gempa besar di Kanada dan mengundang tsunami di bagian timur laut Amerika Serikat (AS).

    Garis patahan sepanjang 80,5 km jika patah atau bergerak dapat menimbulkan gempa dan memicu tsunami di wilayah sekitar Cekungan Georgia, sebagian wilayah Washington, serta British Columbia. Cekungan Georgia meliputi kota Bellingham, Seattle, Tacoma, dan Olympia di AS, serta Vancouver, Victoria, dan Whistler di Kanada.

    Penemuan ini dilakukan tim peneliti yang mencakup Nick Harrichhausen, postdoctoral di Université Grenoble Alpes di Perancis. "Gempa bumi sebesar ini akan menimbulkan kerusakan, terutama mengingat letaknya yang dekat dengan daerah perkotaan," kata Harrichhausen dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Minggu (10/12/2023).

    Baca Juga
    Jenis-jenis Patahan Bumi, Penyebab Gempa dan Tsunami

    Harrichausen dan rekan-rekannya menjelajahi garis patahan tersebut dengan menggali parit di atasnya, mencari tanda-tanda gempa bumi dan pergeseran garis patahan dalam sejarah geologi. Tanda-tanda tersebut muncul dalam bentuk perubahan medan magnet.

    Iklan – Scroll untuk melanjutkan
    Iklan – Scroll untuk melanjutkan

    Mineral dalam batuan memiliki tingkat kemagnetan yang berbeda-beda. Mengukur perbedaan ini dapat menunjukkan apakah formasi batuan besar terbentuk pada saat yang sama dan tetap bentuknya.

    Apa yang mereka temukan adalah, beberapa saat setelah gletser membentuk lanskap, patahan slip-dip telah menggeser daratan. Mereka menghitung hal ini terjadi dalam 12.000 tahun terakhir, kemungkinan antara 4.700 dan 2.300 tahun yang lalu.

    Namun, menghitung kapan peristiwa seperti ini bisa terjadi merupakan suatu tantangan, bahkan bagi ahli geologi. Jika gempa kembali terjadi, kata Harrichhausen, masyarakat di wilayah tersebut dapat mengambil beberapa langkah dasar untuk bersiap.

    Baca Juga
    Indonesia Miliki 295 Patahan, Doni Ingatkan Masyarakat Potensi Gempa Bumi

    "Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah melihat interval kekambuhan gempa di masa lalu (rata-rata jumlah tahun antar gempa)," ujarnya. Dalam studi yang terbit minggu ini di jurnal Tectonics, untuk membuat perhitungan ini memerlukan setidaknya dua gempa bumi terpisah untuk memperkirakan waktu antar gempa bumi.

    Informasi Terkini, terpopuler serta pilihan dari berbagai sumber terpercaya di https://bit.ly/3GMnTDt dan https://bit.ly/3aagi7A



    from Media Informasi – Kopiminfo https://ift.tt/EpsHaMu
    via IFTTT
    Komentar
    Additional JS