Saya Naif karena Dulu Percaya Tak Ada Lagi Konflik antara Barat dan Rusia - inews

Seputar Informasi
By -
0

 

Saya Naif karena Dulu Percaya Tak Ada Lagi Konflik antara Barat dan Rusia

Putin: Saya Naif karena Dulu Percaya Tak Ada Lagi Konflik antara Barat dan Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: AP)

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku dulu pernah punya pandangan bahwa dunia telah berubah. Pada awal 2000-an dia beranggapan sudah tidak ada lagi konfrontasi ideologis antara Barat dan Moskow, sehingga tidak ada alasan bagi kedua pihak untuk berkonflik.

“Saya memiliki gagasan yang naif bahwa seluruh dunia dan khususnya mereka yang disebut, sekarang saya katakan dengan keyakinan mutlak, mereka yang disebut (dunia) beradab itu memahami apa yang terjadi pada Rusia, bahwa Rusia telah menjadi negara yang sama sekali berbeda, bahwa ada tidak ada konfrontasi ideologis lagi, yang berarti tidak ada dasar untuk konfrontasi,” ujar Putin kepada stasiun penyiaran Rossiya1, Minggu (17/12/2023).

Baca Juga

Vladimir Putin Bakal Nyapres Lewat Jalur Independen di Pilpres Rusia 2024

Namun, kata Putin, anggapannya itu ternyata keliru. Setelah berakhirnya Perang Dingin, dia justru melihat tindakan negatif dalam kebijakan negara-negara Barat terhadap Moskow, khususnya, dukungan terhadap separatisme dan terorisme di wilayah Rusia. 

Pada mulanya, dia masih percaya bahwa fenomena tersebut hanyalah kelambanan pemikiran dan tindakan Moskow saja. “Tetapi kenyataannya adalah, kemudian saya menjadi 100 persen yakin akan hal ini, bahwa setelah runtuhnya Uni Soviet, mereka (di Barat) berpikir bahwa mereka harus bersabar – (mereka berkata:) ‘Kita juga akan menghancurkan Rusia’,” ucap Putin.

Baca Juga

Putin Sebut Konflik di Jalur Gaza Tidak Bisa Dibandingkan dengan Ukraina

Dia menuturkan, Barat ingin menghancurkan Rusia dan memecah-mecahnya menjadi beberapa bagian, menundukkan Moskow, dan menggunakan sumber dayanya. “Ini perses seperti yang disarankan oleh politisi AS Brzezinski,” kata pemimpin Rusia itu lagi.

Rusia melancarkan agresi militer ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Para analis menilai konflik tersebut sebagai arena pertempuran antara Rusia dan Barat.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Follow Berita iNews di Google News

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default