Tekan Angka Kecelakaan, Pendidikan Lalu Lintas Masuk Kurikulum - Medcom
Tekan Angka Kecelakaan, Pendidikan Lalu Lintas Masuk Kurikulum
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdn.medcom.id%2Fdynamic%2Fcontent%2F2024%2F01%2F18%2F1649745%2FB7nkcJUR0C.jpg%3Fw%3D480)
Jakarta: Direktorat Keamanan dan Keselamatan Lalu lintas Polri (Ditkamsel) Korlantas Polri bekerja sama dengan PT Jasa Raharja dan Kemdikbudristek menggelar kolaborasi dalam menerapkan pendidikan lalu lintas (PPL) di sekolah. Pendidikan lalu lintas bakal masuk kurikulum pelajaran sekolah.
Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Marga Munadi Herlambang mengatakan, diseminasi merupakan program kolaborasi antar lembaga untuk menekan angka kecelakaan melalui pendidikan di sekolah.
"Ini merupakan upaya menekan angka kecelakaan, dengan memasukkan pendidikan lalu lintas dalam kurikulum resmi di Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi," kata Munadi dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Januari 2024.
Kerja sama dilakukan Jasa Raharja dengan Direktorat Keamanan dan Keselamatan Lalu lintas (Ditkamsel) Korlantas Polri. Munadi mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan diseminasi atau penyebaran informasi kepada masyarakat, yang diawali di Banten.
"Banten dipilih karena terdapat 1.448 sekolah yang bisa mendapatkan kurikulum pendidikan lalu lintas. Banten diharapkan menjadi contoh penerapan pendidikan lalu lintas yang baik di Indonesia," kata dia.
Dirkamsel Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah menyampaikan angka kecelakan di Indonesia mencapai lebih dari 28 ribu kasus. Angka kecelakaan yang tinggi ini harus menjadi keprihatinan bersama semua elemen masyarakat, mengenai pentingnya patuh terhadap aturan lalu lintas.
Bakharuddin menyinggung permasalahan lalu lintas di Kota Serang, Banten. Khususnya, terkait tingginya jumlah pelajar yang bersekolah menggunakan kendaraan.
Data menyebutkan terjadi peningkatan kecelakaan di Banten sebanyak 1.508 kecelakaan di tahun 2022, dan meningkat 1.643 di tahun 2023. Di antara kecelakaan itu, terdapat korban dari pelajar dan mahasiswa sebanyak 612 orang tahun 2022, naik menjadi 627 orang di tahun 2023.
"Dengan adanya integrasi pendidikan lalu lintas yang digarap lintas lembaga ini bisa menekan angka kecelakaan yan?g tinggi setiap tahun. Pendidikan lalu lintas yang masuk dalam kurikulum nasional pendidikan dasar, menengah, dan atas, bisa menciptakan tertib berlalu-lintas di masa depan dan berhasil mencegah pelajar menjadi korban sekaligus tersangka dari kasus kecelakaan," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(END)