Demak, Beritasatu.com - Menjelang pelaksanaan pemungutan suara susulan (PSS) pada 114 tempat pemungutan suara (TPS) di Demak, Jawa Tengah, pada Sabtu (24/2/2024), sejumlah TPS masih terkendala aliran listrik. Selain itu, hingga Jumat malam (23/2/2024) terdapat enam TPS yang belum mendapatkan distribusi logistik pemilu karena masih adanya genangan banjir.

Aparat keamanan TNI/Polri hingga Jumat malam masih disiagakan mengamankan logistik pemilu di sejumlah titik lokasi pelaksanaan pemilu susulan pada 114 TPS di 10 desa di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Karanganyar, Rohmad memastikan seluruh lokasi TPS sudah siap untuk menggelar pemilu susulan sementara. "Untuk logistik pemilu pada 10 desa yang bakal menggelar pemilu susulan sudah terdistribusikan ke masing-masing tempat TPS. Hanya saja untuk TPS 13 hingga TPS 18 di SDN 1 Wonorejo masih dititipkan di SD 2 Wonorejo yang aman dari genangan banjir," kata Rohmad, Jumat (23/2/2024).

Terkait listrik, Rohmad tidak memungkiri sejumlah TPS di lokasi terdampak banjir belum dapat teraliri listrik. Menurutnya, hal itu disebabkan upaya perbaikan yang masih berlangsung dan kondisi yang dapat membahayakan jika dihidupkan karena masih adanya genangan banjir.

Adi Pratama, salah satu anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Desa Wonorejo mengatakan lokasi TPS sudah siap sejak Jumat petang. Hanya saja, pihaknya masih menunggu genset yang akan dikirim ke lokasi TPS.

"Sementara ini menunggu listrik, karena hampir semua di Kecamatan Karanganyar masih dipadamkan listriknya. Untuk TPS sudah siap semua tinggal tunggu gensetnya, katanya sebentar lagi didatangkan," kata Adi pratama.

Mengingat berada di lokasi akses TPS yang masih terendam banjir, rencananya seluruh logistik pemilu untuk wilayah tersebut akan dibawa ramai-ramai pada Sabtu (24/2) pagi oleh anggota KPPS untuk enam TPS.

Hingga malam ini, sejumlah permukiman warga di Desa Wonorejo masih tergenang banjir. Ratusan korban banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan juga masih bertahan di posko pengungsian.