Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Pilihan

    Biaya Bagasi Pesawat Meroket, Ini Penyebabnya - Bisnis Liputan6

    3 min read

     

    Biaya Bagasi Pesawat Meroket, Ini Penyebabnya - Bisnis Liputan6

    Liputan6.com, Jakarta Tiket pulang pergi United Airlines dari Denver ke Dallas pada akhir Maret diiklankan seharga USD 91 atau sekitar Rp1.432.435. Namun, hanya memeriksa satu tas di bandara untuk dua kali perjalanan akan dikenakan biaya bagasi tambahan hingga USD 80 atau sekitar Rp1.259.284 - hampir sama dengan biaya penerbangan.

    Dikutip dari CNN, Senin (4/3/2024), biaya bagasi tercatat mencapai rekor tertinggi karena maskapai penerbangan menaikkan tarifnya.

    Menurut pengamat, biaya bagasi merupakan sumber pendapatan yang menguntungkan dan cara untuk menghemat pajak bagi maskapai penerbangan. 

    Minggu lalu, American Airlines mengatakan bahwa mereka menaikkan biaya bagasi sebesar USD 5 atau sekitar Rp78.705. American akan mengenakan biaya USD 40 atau sekitar Rp629.642 untuk pelanggan yang tidak melakukan pembayaran secara online dan USD 35 atau sekitar Rp550.936jika mereka melakukannya.

    United, JetBlue dan Alaska Airlines juga telah mengumumkan kenaikan biaya tahun ini. (Southwest adalah satu-satunya maskapai yang tidak mengenakan biaya untuk memeriksa bagasi sementara Delta mengenakan biaya USD 30 atau sekitar Rp472.231untuk tas pertama yang didaftarkan, tetapi belum menaikkan harganya sejak 2018).

    Strategi Maskapai

    Biaya bagasi terasa seperti sudah ada sejak dulu, namun sebenarnya ini adalah fenomena yang relatif baru. Pada tahun 2008, American menjadi maskapai penerbangan besar pertama di Amerika Serikat yang mengenakan biaya kepada pelanggan untuk memeriksa bagasi, dengan menerapkan biaya sebesar USD 15 atau sekitar 236.115. Maskapai penerbangan juga mengenakan biaya tambahan untuk tas yang beratnya melebihi ambang batas tertentu, biasanya 50 pound atau 22 kg.

    Gary Leff, seorang ahli di industri penerbangan dan pendiri situs web perjalanan View from the Wing mengatakan bahwa mengenakan biaya untuk bagasi secara terpisah atau yang dikenal sebagai "unbundling", adalah cara untuk memindahkan sebagian harga dari harga tiket pesawat dasar dan menjadi biaya untuk tujuan penghematan pajak. 

    Harga tiket pesawat domestik dikenakan pajak cukai federal sebesar 7,5%, tetapi pajak tersebut tidak berlaku untuk biaya maskapai. Hal ini dapat membuat sebuah maskapai penerbangan menghemat USD 75 juta atau Rp1.1 triliun dalam biaya pajak dari pendapatannya yang sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp15 triliun dari biaya bagasi domestik.

    Sumber Pendapatan Maskapai

    Biaya bagasi juga merupakan sumber pendapatan yang sangat besar bagi maskapai penerbangan. Pada tahun 2022, Departemen Transportasi AS melaporkan bahwa maskapai penerbangan mengumpulkan biaya bagasi hingga USD 6,8 miliar atau Rp107 triliun. Angka tersebut naik 17% dari tingkat sebelum pandemi pada tahun 2019 dan dua kali lipat dari satu dekade yang lalu.

    Biaya bagasi merupakan bagian dari pendapatan operasional maskapai penerbangan yang selalu berkembang. Menurut sebuah penelitian, biaya bagasi di tahun 2020 merupakan 4% dari pendapatan maskapai penerbangan besar dan 21% dari pendapatan maskapai penerbangan bertarif rendah seperti Spirit dan Frontier.

    Biaya bagasi juga menjadi ladang bagi maskapai penerbangan untuk memberikan manfaat jika menggunakan kartu kredit yang mereka tawarkan, seperti Kartu Delta SkyMiles American Express, yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan check-in bagasi pertama di maskapai Delta secara gratis.

    Kartu kredit co-branded maskapai penerbangan merupakan sumber pendapatan utama bagi maskapai penerbangan, yang menyumbang penjualan sebesar USD 25 miliar pada tahun lalu.

    "Maskapai penerbangan menaikkan biaya bagasi sebagian karena biaya tenaga kerja yang lebih tinggi, dan sebagian lagi karena mereka ingin - dan mereka bisa," katapresiden perusahaan industri perjalanan Atmosphere Research Group, Henry Harteveldt. 

    "Penumpang tidak suka membayar untuk bagasi, tetapi mereka umumnya tidak berganti maskapai penerbangan hanya karena harga biaya bagasi."

    * Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

    Komentar
    Additional JS