CEO The Body Shop Indonesia Blak-blakan soal Perusahaan Bangkrut di AS

Sabtu, 16 Mar 2024 11:40 WIB
CEO the Body Shop Indonesia buka suara soal kebangrutan perusahaan kosmetik itu bangkrut di AS. (Getty Images via AFP/SCOTT OLSON)
--
The Body Shop Indonesia buka suara menyusul kabar kebangkrutan bisnis The Body Shop di Amerika Serikat.
Jenama perusahaan kosmetik ini disebut bakal terus berkembang di tanah air.
CEO The Body Shop Indonesia Suzy Hutomo menyatakan bahwa The Body Shop (TBS) akan terus ada di Indonesia terlepas dari kabar buruk bisnis The Body Shop di AS.
"Dengan banyaknya berita yang beredar tentang penutupan bisnis di Amerika Serikat dan Kanada belakangan ini, saya ingin memberitahu Beauty Lovers bahwa The Body Shop Indonesia akan terus berkembang di Indonesia," kata Suzy dalam unggahan di akun Instagram resmi The Body Shop Indonesia pada Sabtu (16/3).
CNNIndonesia.com telah meminta izin TBS untuk mengutip pernyataan Suzy.
Suzy menyebut TBS Indonesia yang berada di bawah Global Head Franchise beroperasi secara independen. Sistem ini berbeda dengan TBS International seperti di Eropa dan Amerika.
Selain itu, dia juga berkata bahwa TBS Indonesia mempertahankan nilai-nilai otentik Anita Roddick, founder TBS, sehingga terus berkembang.
Beberapa hari lalu TBS mengumumkan menutup seluruh toko di AS karena bangkrut. Di Kanada, lusinan gerai pun ditutup.
Dalam sebuah pernyataan resmi perusahaan, bisnis kecantikan yang berbasis di Inggris ini mengumumkan bahwa anak perusahaan di AS tidak lagi beroperasi per 1 Maret 2024.
Dilaporkan CNN, inflasi yang tinggi selama beberapa tahun terakhir merugikan para pengecer termasuk TBS.
TBS sendiri terkenal dengan produk-produk berlabel alami, berkelanjutan, beretika dan bebas dari kekejaman terhadap hewan. TBS didirikan oleh aktivis HAM dan lingkungan hidup Anita Roddick pada 1976 di Inggris.
Pada 2019, perusahaan mendapatkan sertifikasi sebagai 'B Corp', sebuah sebutan bagi perusahaan yang memenuhi standar transparansi dan kesadaran lingkungan tertentu.
Hingga 2023, produk telah dipasarkan ke lebih dari 2.500 lokasi ritel di lebih dari 80 negara dan tersedia untuk dibeli secara online di lebih dari 60 pasar.
(els/bac)