Ibu Santri Korban Penganiayaan di Kediri Menolak Damai dengan Tersangka - BeritaSatu
Ibu Santri Korban Penganiayaan di Kediri Menolak Damai dengan Tersangka

Kediri, Beritasatu.com - Keluarga santri asal Banyuwangi Bintang Balqis Maulana (14 tahun)--korban penganiayaan hingga tewas di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Kediri, Jawa Timur--, menolak berdamai dengan para tersangka.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kepolisian menetapkan empat tersangka, MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, Bali, dan AK (17) asal Surabaya. Diketahui, salah seorang tersangka merupakan kakak sepupu korban.
"Dari keluarga besar, terutama saya sendiri, saya tidak akan berdamai atau apapun itu dengan alasan kasihan," kata ibu kandung korban, Suyanti (38), sesaat setelah tiba di Kota Kediri untuk mendatangi Polres Kediri Kota, Senin (4/3/2024).
Suyanti menceritakan, awalnya sudah merencanakan perdamaian dengan pelaku karena merasa kasihan. Apalagi satu dari empat pelaku tersebut ialah masih satu keluarga, yakni kakak sepupu korban.
Namun, rencana pertama itu pupus karena Suyanti menilai kuasa hukum tersangka menyudutkan putranya. Ia mengaku mendengar dari kuasa hukum tersangka bahwa kasus ini terjadi karena korban yang bandel ketika diajak salat. Ia yakin putranya tersebut bukanlah anak yang seperti itu.
"Padahal anak saya sudah menjadi korban, tetapi mengapa masih disalahkan. Saya sebagai ibunya merasa sangat disayangkan sama sekali. Posisi anak saya sudah meninggal, tetapi mengapa masih disalahkan," jelasnya.
Suyanti menuntut para tersangka dihukum seberat-beratnya atas kasus penganiayaan yang mengakibatkan putranya tewas. "Saya meminta hukuman seberat-beratnya kepada tersangka karena sudah melakukan tindakan penganiayaan yang jadi tontonan santri lain," pungkasnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp