Kasus Keluarga B7n2h D17 1 di Penjaringan, Sang Ibu Sempat Sembahyang Sebelum Loncat - BeritaSatu
Kasus Keluarga B7n2h D17 1 di Penjaringan, Sang Ibu Sempat Sembahyang Sebelum Loncat

Senin, 18 Maret 2024 | 20:25 WIB
Maria Gabrielle Putrinda / DM
Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Hady Siagian di Polres Jakarta Utara, Senin, 18 Maret 2024. (Beritasatu.com/Maria Gabrielle Putrinda)
Jakarta, Beritasatu.com - Polisi menyebut bahwa AEL, sang ibu, salah satu dari keluarga yang diduga bunuh diri, sempat sembahyang di Klenteng Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Hady Siagian mengatakan, pintu klenteng tersebut memang tidak ditutup. Klenteng bebas digunakan bagi siapa saja yang hendak beribadah.
"Posisi si korban loncat di daerah taman, kalau dari tangga ke kanan, tetapi sebelum ke kanan istrinya tuh berdoa dulu, sembahyang," ujarnya kepada awak media di Polres Jakarta Utara, Senin (18/3/2024) sore.
Sementara itu, untuk korban bapak dan anak menunggu di kursi. Penjaga klenteng, Akong, sempat melihat sang ibu sembahyang.
Hady menjelaskan, Akong bertugas untuk menyalakan lilin dan membersihkan klenteng. Akong, menurut dia, tidak melihat peristiwa tersebut, posisi korban melompat di taman, bukan di klenteng.
"Dilihat (penjaga) sembahyangnya dilihat, cuman enggak menyangka selesai ibadah, loncat," katanya.
Sementara itu, satu keluarga yang diduga bunuh diri ini terdiri dari pria berinisial EA (50), perempuan AEL, laki-laki JWA (13) dan perempuan JL (16). Polres Metro Jakarta Utara sampai saat ini terus mendalami kasus tersebut dan menunggu hasil pemeriksaan para ahli.
Simak berita dan artikel lainnya di
Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Bagikan