Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Pilihan

    Naik 2 Persen, Harga Minyak Capai Level Tertinggi dalam 4 Bulan - BeritaSatu

    2 min read

     

    Naik 2 Persen, Harga Minyak Capai Level Tertinggi dalam 4 Bulan

    Selasa, 19 Maret 2024 | 05:21 WIB
    H
    H
    Ilustrasi minyak mentah
    Ilustrasi minyak mentah (AFP)

    Jakarta, Beritasatu.com - Harga minyak pada Senin (18/3/2024) mengalami kenaikan sekitar 2% hingga mencapai level tertinggi dalam 4 bulan. Hal ini disebabkan oleh penurunan ekspor minyak mentah dari Irak dan Arab Saudi, serta indikasi permintaan yang lebih kuat dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Tiongkok dan Amerika Serikat (AS).

    ADVERTISEMENT

    Dilansir dari Reuters, Selasa (19/3/2024), Brent berjangka menguat sebesar US$ 1,55 atau sekitar 1,8% mencapai US$ 86,89 per barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik sebesar US$ 1,68 atau sekitar 2,1% menjadi US$ 82,72.  Brent mencatat penutupan pada level tertinggi sejak 31 Oktober 2023 dan WTI pada level tertinggi sejak 27 Oktober 2023.

    Ada sejumlah faktor yang memengaruhi harga minyak. Dari sisi pasokan, Irak sebagai produsen minyak terbesar kedua di OPEC mengumumkan rencana untuk mengurangi ekspor minyak mentah hingga 3,3 juta barel per hari dalam beberapa bulan mendatang sebagai kompensasi atas kelebihan produksi sejak Januari.

    BACA JUGA
    ADVERTISEMENT

    Langkah ini akan mengurangi pengiriman sebesar 130.000 barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Januari dan Februari, Irak telah memproduksi minyak melebihi target produksi yang disepakati dengan OPEC+ pada Januari.

    Di Arab Saudi yang merupakan produsen terbesar OPEC, ekspor minyak mentah mengalami penurunan. Sementara itu, serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi di Rusia juga telah menyebabkan sekitar 7% kapasitas penyulingan terhenti pada kuartal I 2024. Hal ini diperkirakan akan mendorong Rusia meningkatkan ekspor minyak melalui pelabuhan baratnya pada Maret 2024.

    Di AS, produksi minyak dari wilayah penghasil serpih terbesar diperkirakan akan mencapai level tertinggi dalam 4 bulan pada April 2024.

    BACA JUGA

    Di Tiongkok, negara importir minyak terbesar di dunia, produksi pabrik dan penjualan ritel melampaui ekspektasi pada periode Januari-Februari, menandai awal yang positif untuk 2024. Meskipun demikian, pelemahan di sektor properti masih menjadi hambatan bagi perekonomian.

    Produksi minyak mentah Tiongkok pada Januari-Februari meningkat sebesar 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, karena kilang meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang tinggi selama masa Imlek.

    Di AS, Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan mempertahankan level suku bunga. Pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan dan inflasi yang lebih tinggi telah menyebabkan penurunan ekspektasi terhadap penurunan suku bunga pertama The Fed yang lebih cepat. Kebijakan suku bunga yang lebih rendah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.

    Simak berita dan artikel lainnya di Google News

    Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

    Komentar
    Additional JS