Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Pilihan

    Tinggal di Rumah Korban, Tersangka Pembunuh Massal di Ottawa Putus Sekolah di Semester Akhir - BeritaSatu

    6 min read

     Tinggal di Rumah Korban, Tersangka Pembunuh Massal di Ottawa Putus Sekolah di Semester Akhir 

    Sabtu, 9 Maret 2024 | 11:51 WIB

    SL
    SL
    Penulis: Surya Lesmana | Editor: LE
    Keluarga asal Sri Lanka yang menjadi korban pembunuhan massal di Ottawa, Kanada.
    Keluarga asal Sri Lanka yang menjadi korban pembunuhan massal di Ottawa, Kanada. (Twitter.com/@GoSLBot_Hunter)

    Ottawa, Beritasatu.com - Febrio De-Zoysa, seorang pelajar asal Sri Lanka berusia 19 tahun menjadi tersangka pembunuhan massal enam orang di Barrhaven, Ottawa, Kanada pada Rabu (6/3/2024) malam. Ia mendapat enam dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan satu dakwaan percobaan pembunuhan, setelah menikam seorang wanita dan empat anaknya, serta seorang pria hingga tewas.

    Ia juga melukai suami dari wanita tersebut, yang kini dirawat di rumah sakit dalam kondisi syok.

    De-Zoysa disebutkan, pindah ke ruang bawah tanah keluarga korban, satu atau dua bulan yang lalu saat dia melanjutkan studinya di Ottawa. 

    ADVERTISEMENT

    Menurut seorang pendeta Buddha yang mengenal keluarga korban biksu Suneetha, korban selamat pernah bertemu dengan orang tua tersangka di Sri Lanka. Namun sepertinya tidak semuanya baik-baik saja dengan kondisi De-Zoysa.

    Diketahui, tersangka ternyata mengalami masalah di sekolah dan baru-baru ini putus sekolah. Menurut ayahnya, akibat putus sekolah itu, tersangka juga sempat berpikir untuk bunuh diri.

    Juru bicara Algonquin College membenarkan bahwa De-Zoysa pernah menjadi mahasiswa di sana dan semester terakhir kehadirannya adalah pada musim dingin 2023.

    Rektor perguruan tinggi tersebut, Claude Brule mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perguruan tinggi tersebut berduka setelah mengetahui berita buruk tersebut.

    De-Zoysa muncul di pengadilan pada Kamis (7/3/2024) dan diperintahkan untuk tidak berbicara dengan korban selamat dan beberapa saksi lainnya. Kasusnya ditunda hingga minggu depan agar dia bisa mendapatkan pengacara.

    Komentar
    Additional JS