Dunia Internasional,
Beredar Isu Jepang Akan Larang Pekerja Indonesia di 2026, KBRI Tokyo: Itu Hoax!

JAKARTA – Sebuah kabar yang meresahkan dan viral di media sosial, yang menyebutkan bahwa Pemerintah Jepang akan memberlakukan larangan bagi pekerja asal Indonesia mulai tahun 2026, dipastikan tidak benar atau hoaks.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo secara resmi membantah informasi tersebut dan meminta masyarakat untuk tidak termakan isu yang tidak berdasar.
Melalui keterangan resminya yang dirilis pada Rabu (16/7/2025), KBRI Tokyo menegaskan bahwa kabar tersebut sama sekali tidak memiliki dasar.
Pihak kedutaan menyatakan bahwa Pemerintah Jepang tidak pernah mengeluarkan pernyataan semacam itu, dan isu larangan ini tidak pernah menjadi bagian dari pembahasan resmi dalam hubungan bilateral kedua negara.
“Di tengah hubungan yang positif, beredar informasi yang tidak benar bahwa tahun 2026 akan menjadi tahun terakhir masuknya pekerja Indonesia ke Jepang. Pemerintah Jepang tidak pernah menyampaikan hal tersebut,” tulis KBRI dalam keterangannya.
Sebagai bukti penguat, KBRI justru menyajikan data yang menunjukkan tren sebaliknya. Jauh dari pelarangan, jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang terus mengalami peningkatan signifikan.
Data resmi dari Kantor Imigrasi Jepang per Desember 2024 mencatat ada 199.824 WNI di Jepang, angka yang naik lebih dari 15 persen hanya dalam kurun waktu enam bulan.
Kabar bohong ini diduga mencuat dan menyebar luas setelah beberapa video yang menunjukkan aktivitas sejumlah WNI di Jepang viral di media sosial.
Aksi-aksi seperti membentangkan spanduk komunitas di ruang publik hingga dugaan keterlibatan dalam tindakan kriminal disebut telah memicu kekhawatiran dan spekulasi akan adanya kebijakan pembatasan dari Pemerintah Jepang.
Menanggapi hal ini, KBRI Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka mengimbau seluruh WNI yang berada di Jepang untuk senantiasa menjaga nama baik bangsa.
Seluruh WNI diharapkan untuk mematuhi segala peraturan dan hukum yang berlaku di Negeri Sakura, serta terus memperkuat hubungan harmonis yang telah terjalin selama 67 tahun antara kedua negara.