Viral! Sayembara Bunuh Donald Trump di Iran, Tawarkan Rp 184,9 Miliar Bagi yang Bisa Bawa Kepalanya - Halaman all - Serambinews

Central Informasi
By -
0

  Dunia Internasional,

Viral! Sayembara Bunuh Donald Trump di Iran, Tawarkan Rp 184,9 Miliar Bagi yang Bisa Bawa Kepalanya - Halaman all - Serambinews

" Emami memicu kontroversi global lantaran menawarkan hadiah uang tunai sebesar 1,14 juta dolar AS atau setara Rp 184,9 miliar kepada siapa pun yang berhasil “membawa kepala Donald Trump.”

SERAMBINEWS.COM -  Mansour Emami merupakan seorang ulama asal Iran sekaligus pejabat negara di Provinsi Azerbaijan Barat, menjadi tokoh terbaru yang secara terbuka menyerukan pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat tersebut.

Hadiah yang ditawarkan Emami dipahami sebagai bentuk pembalasan simbolik dan emosional atas tindakan Presiden Trump yang disebutnya bertanggung jawab atas kematian ribuan warga Iran.

Serta serangan drone AS terhadap komandan tinggi IRGC Qasem Soleimani pada 2020, yang hingga kini masih menjadi luka diplomatik mendalam di Iran.

Meskipun kemungkinan besar tidak mewakili posisi resmi pemerintah, pernyataan seperti ini memperburuk citra Iran di mata internasional dan dapat menghambat upaya diplomasi yang tengah dijajaki kedua belah pihak.

Mengingat dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat memuncak usai konflik militer antara Israel dan Iran yang berlangsung selama 12 hari.

 Bahkan selama konflik tersebut, AS di bawah komando Trump ikut melancarkan serangan udara terhadap tiga situs nuklir Iran, aksi yang disebut presiden sebagai upaya “menghancurkan program nuklir Teheran.

" Emami memicu kontroversi global lantaran menawarkan hadiah uang tunai sebesar 1,14 juta dolar AS atau setara Rp 184,9 miliar kepada siapa pun yang berhasil “membawa kepala Donald Trump.”

Baca juga: Blokade Israel Invansi Gaza, Houthi Tenggelamkan Kapal Eternity C di Laut Merah

Pernyataan itu dilaporkan oleh media oposisi Iranian International yang berbasis di Inggris dan kantor berita milik pemerintah Iran, Hawzah, pada Jumat (11/7/2025).

“Trump harus membayar harga atas agresi yang dilakukannya terhadap Republik Islam Iran,” kata Emami dalam pernyataannya, menurut laporan Iran International dikutip Newsweek.

Pemerintah Iran Bungkam


Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Luar Negeri Iran belum memberikan pernyataan resmi terkait tawaran tersebut.

Namun, Presiden Iran Masoud Pezeshkian sebelumnya sempat menanggapi fatwa serupa dari ulama Ayatollah Naser Makarem Shirazi dengan mengatakan bahwa perintah seperti itu “tidak terkait dengan pemerintah Iran atau Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.”

Sementara itu, komunitas internasional mengecam keras pernyataan Emami.

Beberapa lembaga HAM dan pemerintah Barat menyebut tindakan tersebut sebagai seruan kekerasan yang melanggar hukum internasional dan norma diplomasi global.

Baca juga: Respons Ucapan Trump Soal Kiriman Senjata, Rusia Gempur Ukraina Habis-habisan dengan Rudal

 AS Tuding Iran Genjot Produksi Nuklir
Adapun ketegangan keduanya mencuat usai AS menuding Iran tengah memperkaya cadangan uraniumnya.

Meski Iran terus menyatakan bahwa program nuklirnya bersifat damai dan bertujuan sipil, kekhawatiran terus membesar di kalangan negara-negara Barat, khususnya negara AS.

Juru Bicara Gedung Putih menyatakan bahwa tingkat pengayaan uranium Iran melampaui kebutuhan program nuklir sipil dan dapat memungkinkan negara itu memproduksi bom nuklir pertama dalam hitungan minggu.

AS dan sekutunya menilai bahwa semakin besarnya cadangan uranium Iran merupakan ancaman serius terhadap rezim non-proliferasi global, yakni sistem internasional yang bertujuan mencegah penyebaran senjata nuklir ke negara-negara baru.

Alasan tersebut yang mendorong AS ikut membantu Israel dalam melancarkan serangan ke fasilitas-fasilitas nuklir Iran.

Kendati gencatan senjata telah ditekan, namun hingga kini, situasi di kawasan masih tergolong genting.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Sayembara Bunuh Trump di Iran, Rp184,9 M bagi yang Bisa Bawa Kepalanya, 

Baca juga: Cerita 2 Anak Selamat dari Banjir Bandang Texas, Panjat Tempat Tidur dan Terpisah di Kamp Perkemahan

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default